Jakarta (ANTARA) - Pembalap Ducati Enea Bastianini mengakui bahwa dirinya melakukan kesalahan besar pada balapan utama MotoGP Indonesia 2024 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (29/9).

Saat itu, Bastianini yang mulai menemukan kecepatannya pada 10 lap terakhir setelah menghuni posisi ketiga, terjatuh di tikungan pertama lap 21, tepat setelah ia mencatatkan lap tercepat dengan 1 menit 30,539 detik.

"Saya berusaha melampaui batas pada putaran itu dan mencoba berjuang pada putaran terakhir untuk meraih kemenangan. Tapi kemudian saya melakukan kesalahan besar ini," kata pembalap asal Italia itu pada wawancaranya dengan MotoGP, dikutip Senin.

Dengan kecepatan pada 10 lap terakhir, Bastianini mengakui terpacu untuk mendapatkan posisi podium terbaik setelah satu hari sebelumnya ia mengamankan podium tempat kedua Sprint di belakang rekan setimnya Francesco Bagnaia.

Baca juga: Profil Enea Bastianini, pembalap muda "La Bestia" asal Italia

Hal ini, kata Bastianini, karena ia ingin terus mengganggu dan menghidupkan peluang juara karena jaraknya di klasemen sementara berjarak 50 poin dari Martin setelah Sprint.

"Di sini untuk mencoba menang. Jika memungkinkan, saya bisa mencobanya," kata dia.

Sementara itu, Bagnaia juga turut menyayangkan rekan setimnya itu terjatuh di saat sudah menemukan kecepatan pada motornya.

Menurutnya, ini akan menjadi pembelajaran berharga bagi Bastianini untuk tampil lebih baik di lima seri tersisa musim ini.

"Jadi itu adalah sesuatu yang terjadi berkali-kali pada saya," ucap pembalap yang akrab disapa Pecco itu.

Bastianini kini menghuni posisi ketiga klasemen sementara MotoGP 2024 dengan 291 poin, selisih 74 poin dari Jorge Martin di posisi pertama.


Baca juga: Klasemen MotoGP 2024: Martin perlebar keunggulan 21 poin atas Bagnaia