Semarang (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso meminta pemerintah juga memperhatikan gizi bagi bayi di dua tahun pertamanya untuk memastikan peningkatan kualitas anak Indonesia di masa depan.

Menurut Piprim di Semarang, Senin, makan siang bergizi yang digagas presiden terpilih Prabowo Subianto merupakan program yang bagus sebagai upaya meningkatkan kualitas anak Indonesia.

"Namun makanan bergizi bagi anak menjadi kurang bermanfaat jika kebutuhan gizi bayi di 1.000 hari pertama kehidupannya tidak terpenuhi," katanya.

Menurut dia, usai 2 tahun pertama bayi merupakan periode keemasan anak dalam membentuk sel-sel otak.

"Jika di dua tahun awal kehidupan bayi terhambat nutrisinya, maka akan mengganggu periode emas anak," tambahnya.

Pemenuhan gizi di periode emas anak, lanjut dia, juga berperan penting dalam mencegah terjadinya stunting.

Ia menjelaskan dokter anak harus mampu mengedukasi masyarakat dengan hal-hal sederhana dalam upaya ikut menurunkan angka stunting.

Selain pemenuhan gizi di 1.000 hari pertama bayi, kata dia, anak juga harus memperoleh pemenuhan gizi dari protein hewani.

Selain daging dan ikan, Piprim menyebut banyak potensi protein hewani lokal yang bisa mendukung peningkatan gizi anak.

"Selama ini edukasi yang disampaikan kurang pas, oleh karena itu dokter anak harus mau mengedukasi hal-hal yang sederhana semacam ini," tambahnya.

Baca juga: IDAI imbau dokter anak tularkan ilmu kesehatan ke petugas puskesmas
Baca juga: IDAI: Ruam di tungkai bawah bisa jadi gejala radang pembuluh darah


***3***