Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88 AT) Kepolisian Negara RI (Polri) melaksanakan pertemuan dalam rangka memperkuat kolaborasi dalam program pencegahan dan deradikalisasi.

"Beberapa hal yang menjadi fokus kami berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018, yaitu melakukan pencegahan, yang terdiri atas kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi," kata Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono dalam pertemuan dengan Densus 88 di Jakarta, Senin, seperti dikutip dari keterangan yang dikonfirmasi.

Eddy menyampaikan dalam tahapan deradikalisasi, sangat dibutuhkan sebuah kolaborasi dan sinergi agar data dan informasi yang dihasilkan tepat serta dapat digunakan untuk penanganan selanjutnya.

Untuk itu, kata dia, pemetaan kategori narapidana terorisme harus dikoordinasikan agar terdapat rekam jejak untuk digunakan pada program selanjutnya.

Dengan demikian dalam hal tersebut, BNPT akan terus melakukan koordinasi yang baik dengan Densus 88 agar kinerja tidak terkesan parsial.

Baca juga: BNPT sebut "Bali Work Plan" turunkan ancaman terorisme di ASEAN

Baca juga: BNPT ajak masyarakat tekankan pentingnya kebhinekaan dan toleransi


Deradikalisasi merupakan salah satu program BNPT dalam upaya untuk mengurangi dan menghilangkan paham radikal seseorang untuk mencegah ancaman terorisme.

Dengan program tersebut, berbagai pemikiran pihak yang sudah terpapar dengan paham radikalisme dinetralkan. Sasaran program deradikalisasi, yakni para teroris yang ada di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) maupun di luar lapas.

Senada, Kepala Densus 88 AT Polri Irjen Pol Sentot Prasetyo berharap penguatan kolaborasi tersebut dapat meningkatkan rasa aman bagi masyarakat.

"BNPT itu lembaga strategis yang mengoordinasikan kami. Harapannya, berbagai kerja kolaboratif BNPT dengan Densus 88 dapat meningkatkan rasa aman masyarakat," ucap Sentot dalam kesempatan yang sama.

Dirinya juga mengimbau agar setiap personel yang berkaitan dengan tugas penanggulangan terorisme dapat bekerja secara maksimal, khususnya mengingat tantangan penanggulangan terorisme yang kian kompleks.

Ke depannya, BNPT dan Densus 88 AT Polri juga akan bekerja sama dalam menyusun indikator level ancaman terorisme.