Pontianak (ANTARA) - BMKG Kelas 1 Supadio mengimbau masyarakat Kalimantan Barat agar meningkatkan kewaspadaan akan potensi banjir dan tanah longsor serta angin kencang yang diakibatkan oleh hujan deras yang diprediksi akan melanda daerah itu dalam beberapa pekan ke depan.

"Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kelas 1 Supadio Pontianak mengumumkan bahwa wilayah Kalimantan Barat kini resmi memasuki musim penghujan. Peningkatan intensitas curah hujan yang signifikan mulai terasa di beberapa wilayah, khususnya di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya," kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Supadio, Sutikno, di Pontianak, Senin.

Menurut dia, hujan deras tidak hanya akan melanda Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, tetapi juga diprediksi merata di seluruh wilayah Kalbar dalam pekan-pekan mendatang. Kondisi ini disertai dengan potensi hujan lebat yang bisa berdampak pada munculnya bencana.

"Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, dan bencana lainnya," tuturnya.

Sutikno juga menyinggung fenomena alam yang terjadi di kawasan sekitar Filipina dan Vietnam akibat siklon tropis. Namun, ia memastikan bahwa jaraknya cukup jauh, sehingga tidak berpengaruh langsung pada cuaca di Kalbar. Meski demikian, ia tetap mengingatkan masyarakat Kalbar untuk berhati-hati terhadap potensi bencana terkait curah hujan yang tinggi, terutama angin kencang dan petir.

"Kami meminta masyarakat untuk terus waspada terhadap pohon tumbang, puting beliung, dan hujan lebat yang mungkin terjadi dalam sepekan ke depan," katanya.

Selain itu, BMKG juga memprediksi bahwa potensi pasang air laut di wilayah Kalbar akan berangsur mereda mulai Selasa (1/10/2024). Sutikno menyebut, pasang air laut yang biasa terjadi antara pukul 14.00 hingga 18.00 diperkirakan akan mulai berkurang dalam beberapa hari ke depan.

"Namun kita perlu waspada kembali saat memasuki bulan November dan Desember, di mana pasang air laut akan kembali meningkat. Fenomena ini biasanya terjadi dua kali dalam sebulan," kata Sutikno.

Dengan kondisi cuaca yang terus berubah, BMKG meminta masyarakat untuk tetap siaga dan memantau informasi cuaca terbaru agar dapat mengantisipasi potensi bencana selama musim penghujan berlangsung.

Baca juga: BMKG: Waspadai angin puting beliung pada masa pancaroba
Baca juga: Bakamla imbau penggiat laut waspadai gelombang tinggi akhir tahun