Bandung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengajak para dokter spesialis patologi anatomi untuk bersinergi dalam pembangunan, khususnya pada aspek pelayanan kesehatan pada masyarakat.

Apalagi, lanjut Bey, Kongres Nasional Dokter Spesialis Patologi Anatomi ke-21 beberapa waktu lalu, mengusung semangat kolaborasi dan kebersamaan yang sejalan dengan prinsip pembangunan yang dipegang Pemprov Jabar.

Baca juga: Pemkab Pekalongan layani vaksinasi internasional dan patologi anatomi

"Kami berkomitmen mengembangkan fasilitas kesehatan modern serta meningkatkan kapasitas SDM di bidang medis. Kolaborasi dengan dokter spesialis patologi anatomi sangat krusial untuk memastikan diagnosis dan perawatan yang akurat serta tepat sasaran bagi setiap pasien," ujar Bey dalam keterangan di Bandung, Senin.

Bey memberi catatan perkembangan teknologi medis telah membawa perubahan besar dalam diagnosis dan pengobatan penyakit, terutama dalam bidang patologi anatomi.

Menurutnya, peran dokter patologi anatomi semakin penting dengan adanya teknologi seperti AI dan pencitraan genetik, yang membuat diagnosis kini lebih cepat, akurat, dan personal.

"Teknologi ini memungkinkan identifikasi kelainan jaringan dan sel dengan presisi tinggi, memberikan dasar kuat untuk pengobatan yang tepat," ucapnya.

Terkait Kongres Nasional dokter spesialis patologi anatomi yang dihadiri 813 peserta, menurut Bey, menjadi momentum penting untuk saling berbagi pengetahuan, memperkuat kolaborasi, dan menciptakan inovasi yang mendukung pelayanan kesehatan di Indonesia.

"Melalui diskusi dan kajian mendalam pada kongres, diharapkan akan ada terobosan signifikan, terutama dalam deteksi dini dan penanganan penyakit kritis. Kolaborasi dan inovasi ini memperkuat komitmen kita untuk menghadirkan pelayanan kesehatan terbaik," katanya.

Baca juga: Ahli patologi: Bakteri post-mortem bisa hasilkan sianida di dalam tubuh

Baca juga: Pakar patologi minta masyarakat waspadai bahaya zoonosis


Bey mengingatkan dokter adalah profesi mulia yang menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme dan etika. Karena itu, Bey yakin dalam pendidikan spesialis patologi anatomi tidak ada yang namanya perundungan, seperti yang baru saja ramai diberitakan media terjadi pada departemen lain.

"Mudah-mudahan hal ini (perundungan) tidak ada di jurusan ini. Kita jaga bersama suasana yang kondusif dalam pendidikan dokter spesialis ini," tutur Bey.