Sydney (ANTARA News) - Australia mengurangi interaksi dengan militer Thailand dan menunda tiga rencana kegiatan sehubungan kudeta, kata Menteri Luar Negeri Julie Bishop, Sabtu.

"Pemerintah Australia terus mengalami keprihatinan serius tentang tindakan militer di Thailand," kata Bishop dalam pernyataan bersama Menteri Pertahanan David Johnston seperti dikutip AFP.

"Sejalan dengan keprihatinan kami, Australia mengurangi keterlibatan kami dengan militer Thailand dan akan menurunkan tingkat interaksi dengan pimpinan militer Thailand."

Dua menteri itu mengatakan, Australia telah menunda tiga kegiatan yang direncanakan untuk pekan mendatang di Thailand.

Kegiatan yang ditunda itu adalah kursus pelatihan hukum operasi militer untuk para petugas Thailand, dan dua kunjungan peninjauan; termasuk satu untuk pelatihan kontra terorisme.

"Kami akan terus meninjau pertahanan dan kegiatan bilateral lainnya," kata mereka.

Canberra juga telah memberlakukan suatu mekanisme untuk mencegah para pemimpin kudeta melakukan perjalanan ke Australia.

Australia telah meminta militer Thailand untuk menetapkan rencana kembali ke demokrasi dan supremasi hukum sesegera mungkin, menahan diri dari penahanan sewenang-wenang, dan melepaskan mereka yang ditahan karena alasan politik.

Setelah kudeta, Amerika Serikat membatalkan pelatihan militer yang sedang berlangsung dengan Thailand dan kunjungan yang direncanakan oleh para pejabat.