35.000 orang mengungsi akibat gempa di Tiongkok
31 Mei 2014 09:05 WIB
Ilustrasi--Warga berdiri di depan gedung rusak setelah gempa melanda negara bagian Yinjiang, provinsi Yunnan, Kamis (10/3). Gempa berkekuatan 5,8 mengguncang daerah Yingjiang kala itu menyebabkan 25 warga tewas dan 250 lainnya terluka. (REUTERS/China Daily)
Kunming (ANTARA News) - Gempa bumi dengan kekuatan 6,1 Skala Richter yang pada Jumat (30/5) mengguncang satu daerah di Provinsi Yunnan, Tiongkok Baratdaya, menyebabkan 43 orang terluka dan 35.000 orang mengungsi.
Gempa bumi tersebut mengguncang daerah Yingjiang yang berada di bawah Prefektur Otonomi Dai-Jingpo, Dehong, pukul 09.20 waktu setempat, kata Pusat Gempa Bumi Tiongkok seperti dilansir kantor berita Xinhua.
Gempa itu menimbulkan guncangan keras di daerah Yingjiang, membuat orang-orang bergegas menuju ke tempat terbuka.
Sebanyak 150.000 warga di 15 kota praja terpengaruh gempa tersebut dan 35.000 di antara mereka telah diungsikan, kata Wang Junqiang, Ketua Partai Komunis Prefektur Dehong.
Gempa bumi juga menyebabkan 3.390 ruangan ambruk dan 18.000 lagi rusak parah.
Gempa itu memiliki kekuatan lebih besar dibandingkan dengan gempa satu pekan sebelumnya namun tidak mengakibatkan kerugian lebih besar karena pemerintah lokal telah mengeluarkan peringatan soal gempa susulan dan bencana lain serta mengungsikan warga dari bangunan yang rusak, kata Wang.
Pemerintah Yunan telah menyatakan upaya tanggap darurat tingkat II, dan mengirim satu tim kerja yang terdiri atas lebih dari 50 orang untuk meneliti, menyelidiki dan menilai dampak bencana tersebut.
Lebih dari 2.500 prajurit, personel paramiliter dan polisi dilibatkan dalam upaya penanganan bencana.
Gubernur Provinsi Yunnan Li Jiheng telah tiba di lokasi pusat gempa di Kota Praja Kachang untuk mengkoordinasikan upaya penanganan dampak bencana.
Menurut pernyataan dari departemen urusan masyarakat sipil di provinsi tersebut, gempa telah memutus pasokan listrik di Kachang dan Desa Mengong serta Sudian namun tidak mengganggu saluran komunikasi.
(Uu.C003)
Gempa bumi tersebut mengguncang daerah Yingjiang yang berada di bawah Prefektur Otonomi Dai-Jingpo, Dehong, pukul 09.20 waktu setempat, kata Pusat Gempa Bumi Tiongkok seperti dilansir kantor berita Xinhua.
Gempa itu menimbulkan guncangan keras di daerah Yingjiang, membuat orang-orang bergegas menuju ke tempat terbuka.
Sebanyak 150.000 warga di 15 kota praja terpengaruh gempa tersebut dan 35.000 di antara mereka telah diungsikan, kata Wang Junqiang, Ketua Partai Komunis Prefektur Dehong.
Gempa bumi juga menyebabkan 3.390 ruangan ambruk dan 18.000 lagi rusak parah.
Gempa itu memiliki kekuatan lebih besar dibandingkan dengan gempa satu pekan sebelumnya namun tidak mengakibatkan kerugian lebih besar karena pemerintah lokal telah mengeluarkan peringatan soal gempa susulan dan bencana lain serta mengungsikan warga dari bangunan yang rusak, kata Wang.
Pemerintah Yunan telah menyatakan upaya tanggap darurat tingkat II, dan mengirim satu tim kerja yang terdiri atas lebih dari 50 orang untuk meneliti, menyelidiki dan menilai dampak bencana tersebut.
Lebih dari 2.500 prajurit, personel paramiliter dan polisi dilibatkan dalam upaya penanganan bencana.
Gubernur Provinsi Yunnan Li Jiheng telah tiba di lokasi pusat gempa di Kota Praja Kachang untuk mengkoordinasikan upaya penanganan dampak bencana.
Menurut pernyataan dari departemen urusan masyarakat sipil di provinsi tersebut, gempa telah memutus pasokan listrik di Kachang dan Desa Mengong serta Sudian namun tidak mengganggu saluran komunikasi.
(Uu.C003)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014
Tags: