Jakarta (ANTARA) -
PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) telah mendapatkan fasilitas kredit senilai 1,27 miliar dolar AS atau Rp19,2 triliun atau dari PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) guna penyelesaian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel-8.

Penyaluran kredit tersebut disetujui dengan penandatanganan Agreement Refinancing Existing Loan HBAP yang dialihkan dari The Export-Import Bank of China (CEXIM) kepada Bank Mandiri.
"Jumlahnya (kredit) dapat kami laporkan sebesar 1,27 miliar dolar AS. Kerja sama yang kita jalin hari ini merupakan langkah strategis untuk sinergi bisnis antara Bank Mandiri dengan HBAP, dan tentunya dukungan dari China Huadian Group dan PT Bukit Asam Tbk," kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi saat konferensi pers di Jakarta, Senin.

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail menjelaskan, kredit investasi senilai 1,27 miliar dolar AS itu merupakan jumlah pinjaman yang diambil alih oleh Bank Mandiri dari The Export-Import Bank of China (CEXIM) dari total nilai 1,68 miliar dolar AS atau Rp25,4 triliun.

"Kita pinjamnya dari CEXIM bank itu 1,68 miliar dolar dengan 2x660 megawatt atau kurang lebih 1.320 megawatt. Yang ditakeover, karena ini kan loan-nya kan 75 persen 25 persen (porsi kredit). Nah itu sekitar 1,27 miliar dolar equivalent kalau dengan kurs sekarang kurang lebih Rp20 triliun," jelasnya.

Baca juga: Hingga Agustus 2024, Bank Mandiri salurkan 3.534 unit KPR lewat FLPP

Baca juga: Bank Mandiri prediksi pertumbuhan ekonomi RI 5,18 persen pada 2025
Selain kerja sama penyaluran kredit, HBAP dan Bank Mandiri juga menandatangani kerja sama untuk penggunaan berbagai ekosistem digital Bank Mandiri termasuk untuk payroll.

Nantinya, HBAP bakal mengadopsi berbagai produk digital dari Bank Mandiri seperti Livin' by Mandiri, KOPRA by Mandiri, Layanan Rekening Escrow hingga Payroll Package Solution.

"Mandiri sekarang tidak hanya memberikan lending atau bank loan atau kredit, tapi juga satu paket. Jadi semua solusi transaksi keuangan juga kita siapkan," ucap Darmawan.

Sementara, Menteri BUMN Erick Thohir mendukung adanya kontribusi Bank Mandiri sebagai bagian Himpunan Bank Negara (Himbara) guna pemenuhan kebutuhan listrik nasional.

"Karena kita tahu proyek ini kan didanai sebelumnya dari pendanaan luar negeri, ya ininya (bunga) juga lebih tinggi sedikit. Nah kita competitiveness, ternyata kita bisa memberikan pendanaan yang lebih baik," terang Erick.

Adapun PLTU MT Sumsel-8 yang berlokasi di Tanjung Lalang, Sumatera Selatan, memiliki kapasitas 2x660 megawatt (MW).

PLTU ini menyuplai listrik ke PLN untuk kepentingan umum dalam sistem kelistrikan di Sumatera.

Baca juga: Bank Mandiri proyeksikan ekonomi RI tumbuh 5,06 persen akhir 2024

Baca juga: Ekonom Mandiri ungkap risiko ekonomi RI jika Trump menang Pemilu AS