JK dapat dukungan dari ormas Islam
Muslimat NU Dukung Jokowi-JK. Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia dan Cawapres Jusuf Kalla (tengah) didampingi Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa (kiri) disambut para kader Muslimat NU ketika menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Perangkat Muslimat NU yang bertema Hidmah Muslimat NU untuk Indonesia Bermartabat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (30/5). Para kader Muslimat NU menyatakan sepenuhnya mendukung dan memenangkan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjadi Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014-2019 pada Pilpres 9 Juli 2014. (ANTARA FOTO/Reno Esnir/ss/ama/14) ()
"Kita yakin Jusuf Kalla bisa medongkrak perolehan suara pada pilpres 9 Juli 2014 dari kalangan Islam," kata Agus yang juga dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) La Tansa Mashiro Rangkasbitung, Jumat.
Ia mengatakan, figur JK sangat membantu elektabilitas perolehan suara dari kelompok-kelompok Islam karena ia menjabat Ketua Dewan Mesjid Indonesia, juga sebagai Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Karena itu, JK akan mendapat dukungan suara yang cukup signifikan dari ormas Islam tersebut.
Meskipun koalisi pendukung calon presiden Jokowi-JK berciri nasionalis dan sekuler, tetapi keberadaan JK bisa mencairkan elektabilitas kelompok-kelompok Islam.
Saat ini, pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hata Rajasa (Praja) didukung oleh partai Islam, namun tidak utuh sepenuhnya.
Sebab, ada beberapa kepengurusan partai Islam menjadi tim sukses Jokowi-JK.
Menurut dia, pasangan Jokowi-JK yang didukung PDI-Perjuangan, Nasdem, Hanura, dan PKB diharapkan mesin politiknya berjalan untuk memenangkan pilpres 2014.
Saat ini, elektabilitas yang berkembang Jokowi-JK menurun dibandingkan pasangan Prabowo Subianto-Hata Rajasa.
Oleh karena itu, Jokowi-JK harus membentuk jaringan, relawan dari berbagai elemen masyarakat, seperti tokoh, pemuka, pekerja, buruh, nelayan, petani dan lain-lainya.
"Saya yakin jika mesin politik itu berjalan dipastikan ada kecenderungan Jokowi-JK memenangkan pilpres," ujarnya.
Pemilu presiden pada 9 Juli 2014 akan diikuti dua pasangan capres dan cawapres yaitu Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. (MSR/KWR)
Pewarta: Mansyur
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014