"Jangan sampai program makan siang gratis ini, yang bertujuan untuk meningkatkan gizi para pelajar, justru ada yang mengalami diare gara-gara makanan yang dimungkinkan terkontaminasi sesuatu," kata Sekretaris Tim V Pelaksana Uji Coba Makan Bergizi Gratis Wantimpres Nevy Dwi Soesanto, didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kudus Harjuna Widada di sela-sela peninjauan dapur Katering Eco Roso di Kudus, Senin.
Untuk itu dia berharap pengawasan soal kebersihan dapur milik pelaku usaha katering yang ditunjuk.
Baca juga: Uji coba makan bergizi gratis di Tangerang jadi acuan Wantimpres
"Kami berharap, permasalahan yang terjadi sebelumnya di beberapa daerah yang melakukan uji coba bisa dicarikan solusinya. Pemda memang perlu antisipasi dan mitigasi sejak awal," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kudus Harjuna Widada menambahkan penunjukan katering memang sesuai rekomendasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kudus.
Baca juga: Makan bergizi gratis dinilai ciptakan SDM Generasi Emas 2045
Untuk sementara, kata dia, tahap uji coba ini Pemkab Kudus menggandeng sejumlah perusahaan di Kudus melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (Coorporate Social Responsibility/CSR).
Baca juga: BKKBN: Makan bergizi gratis tingkatkan derajat kesehatan masyarakat