Karimun, Kepri (ANTARA News) - Laskar Melayu Bersatu Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau mendesak pembubaran jamaah Syiah yang memusatkan kegiatannya di Masjid Fatimah Azzhara milik Yayasan Nainawa di Batu Lipai, Wonosari, Kecamatan Meral Barat.

"Kami minta MUI melakukan aksi nyata membubarkan aliran Syiah karena makin meresahkan masyarakat," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Laskar Melayu Bersatu (LMB) Karimun Datuk Panglima Azman Zainal usai menghadiri rapat pembahasan jamaah itu di Masjid Agung Karimun, Jumat.

Azman Zainal menilai upaya melalui dialog dengan pengikut Syiah tidak akan menyelesaikan persoalan karena aliran itu memiliki dalil dan pendapat yang tidak akan menemukan titik temu.

Sementara, kata dia, para pengikut Syiah terus menyebarkan alirannya dengan menyasar umat Islam dari kalangan tidak mampu, pengangguran bahkan mulai melebarkan sayapnya kepada kalangan pegawai pemerintahan.

"Seharusnya mereka tidak menyebarkan ajarannya kepada masyarakat pemeluk agama tertentu. Kami khawatir keberadaan Syiah di Karimun sama seperti di Sampang, Madura," katanya.

Dalam pertemuan dengan 63 perwakilan organisasi keagamaan itu, kata dia lagi, MUI Karimun menyatakan akan berkonsultasi dengan MUI Provinsi Kepri terkait dengan fatwa mengenai aliran tersebut.

"Setahu kami, aliran Syiah bertentangan dengan ajaran Islam. Salah satu contoh adalah nikah mutah, atau nikah kontrak yang jelas-jelas tidak diajarkan dalam al Quran dan Hadist," katanya.

Karena itu, ia berharap tindakan nyata dari MUI Karimun serta pemerintah sangat dinanti untuk mencegah timbulnya konflik horizontal seperti terjadi di berbagai daerah di Tanah Air.

"Sebenarnya, keberadaan pengikut Syiah di Karimun pernah dipersoalkan beberapa tahun lalu. Namun, kami menyayangkan hingga saat ini tidak ada sikap tegas dari MUI dan pemerintah untuk membubarkan gerakan aliran itu agar tidak terus, apalagi kami mendengar aliran itu rutin mengadakan pengajian setiap pekan di masjid itu," kata dia.

Rapat koordinasi antara MUI dengan sejumlah pemuka agama digelar menyusul protes dari beberapa warga terhadap aktivitas aliran itu pekan lalu.

Dialog antara pengikut syiah dan sunni di Gedung Nasional Tanjung Balai Karimun, Minggu (25/5) sempat memanas yang memaksa Polres Karimun mengerahkan ratusan personelnya untuk berjaga-jaga di sekitar Kompleks Masjid Fatimah Azzahra, milik Yayasan Nainawa di Batu Lipai, Wonosari, Meral Barat untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. (RDT/KWR)