Yerusalem (ANTARA) - Lebih dari 20 pejuang dari kelompok Hizbullah dari berbagai tingkatan gugur dalam serangan militer Israel pada Jumat (27/9) di Beirut, menurut klaim militer Israel pada Minggu (29/9).

Dalam serangan tersebut, pemimpin tertinggi Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, juga gugur.

Menurut sebuah pernyataan dari pihak militer, beberapa anggota lainnya yang gugur termasuk Ibrahim Hussein Jazini, direktur unit keamanan Nasrallah, Samir Tawfiq Deeb, penasihat senior Nasrallah, serta Abd al-Amir Muhammad Sablini dan Ali Naaf Ayoub, yang bertanggung jawab atas pembentukan kekuatan dan persenjataan Hizbullah.

Mereka berada di markas pusat Hizbullah di pinggiran selatan ibu kota Lebanon saat Israel melancarkan serangannya, yang meluluhlantakkan sebuah gedung bertingkat.
Asap mengepul menyusul serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, pada 28 September 2024. ANTARA/Xinhua/Bilal Jawich.


Israel terus menggempur Lebanon pada Minggu dengan lebih banyak serangan udara di Beirut dan area bandar udara, menargetkan ahli industri kimia Hizbullah, menurut saluran berita milik pemerintah Israel, Kan TV.

Militer Israel mengatakan bahwa jet-jet tempurnya juga menyerang Lebanon selatan, menghantam peluncur roket yang diarahkan ke wilayah Israel, fasilitas penyimpanan senjata, dan situs infrastruktur Hizbullah. Disebutkan bahwa beberapa pesawat tempur juga melancarkan serangan-serangan baru di 45 lokasi di daerah Kafra, Lebanon selatan, untuk menargetkan fasilitas penyimpanan senjata kelompok tersebut.

Sementara itu, Hizbullah menembakkan sekitar sepuluh roket ke arah wilayah Galilea barat dan Haamakim di Israel utara, dan beberapa proyektil berhasil dicegat, menurut pihak militer.
Asap mengepul menyusul serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, pada 28 September 2024. ANTARA/Xinhua/Bilal Jawich.