Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore melemah sebesar 42 poin menjadi Rp11.674 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp11.632 per dolar AS.
"Mata uang rupiah kembali terkoreksi setelah sempat terangkat di awal sesi menyusul sentimen dari dalam negeri maupun eksternal belum ada yang mendukung," ujar Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan bahwa menjelang pengumuman data ekonomi Indonesia pada 2 Juni mendatang pelaku pasar cenderung menempatkan dananya dalam bentuk dolar AS.
"Seraya mengantisipasi data inflasi dan neraca keuangan Indonesia yang sedianya diumumkan pada awal pekan depan, pelaku pasar cenderung memegang dolar AS untuk mengantisipasi jika data ekonomi Indonesia di luar ekspektasi," katanya.
Menurut dia, jika data ekonomi domestik sesuai dengan ekspektasi pasar maka peluang rupiah untuk menguat ke level Rp11.500 per dolar AS dapat kembali terbuka.
Kendati demikian, lanjut dia, tekanan mata uang rupiah pada akhir pekan ini cenderung tertahan seiring dengan intervensi Bank indonesia (BI) di pasar uang.
"Diperkirakan BI melakukan intervensi agar rupiah tidak tertekan lebih dalam," ujarnya.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat ini (30/5), tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp11.611 dibandingkan posisi sebelumnya Rp11.613 per dolar AS.
Rupiah Jumat sore melemah menjadi Rp11.674
30 Mei 2014 17:30 WIB
Ilustrasi (Ist/ferly)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: