TNI AL kirim satuan tugas ke Pearl Harbour
30 Mei 2014 14:42 WIB
KSAL Laksamana TNI Marsetio (ketiga kiri) memeriksa personel Korps Marinir TNI AL yang tergabung dalam satgas latihan bersama Multilateral Rim Of Pasific (RIMPAC) 2014 di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara, Jumat (30/5). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Jakarta (ANTARA News) - Untuk pertama kalinya TNI AL mengirimkan kontingen satuan tugas multi korps sebagai peserta aktif pada Latihan Bersama Multilateral Rim of the Pacific 2014 di Pangkalan Utama Armada Ketujuh Angkatan Laut Amerika Serikat, Pearl Harbour, Amerika Serikat, pada 25 Juni-1 Agustus 2014 nanti.
Kontingen berangkat dengan KRI Banda Aceh-593 yang dilepas Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, dalam satu upacara militer di dermaga Komando Lintas Laut Militer TNI AL, Tanjungpriok, Jakarta, Jumat.
"Laksanakan tugas ini sebaik mungkin, jaga nama baik bangsa, serap semua pengetahuan dan ilmu yang kalian dapat di sana semaksimal mungkin," kata Marsetio di luar naskah sambutan kepada Komandan KRI Banda Aceh/593 yang juga komandan satuan tugas itu, Letnan Kolonel Pelaut Arief Budiman.
Ke-236 personel gabungan TNI AL akan saling bertukar pengetahuan dan pengalaman dengan 23 mitra internasionalnya. Tercatat 23 negara itu antara lain adalah Jepang, Cile, Korea Selatan, Singapura, Kanada, Norwegia, Peru, Brunei Darussalam, Kolombia, Selandia Baru, Meksiko, Belanda, Filipina, Thailand, China, Tonga, India, Perancis, Australia, dan Amerika Serikat sebagai tuan rumah.
Sejak lama RIMPAC digelar sebagai latihan maritim terbesar yang dilaksanakan Amerika Serikat di kawasan Pasifik. Walau "meminjam" arena latihan di seputaran Kepulauan Hawaii yang menjadi markas Pangkalan Utama Armada Ketujuh Angkatan Laut Amerika Serikat, namun penyelenggara adalah US Pacific Command dengan Armada Ketiga Angkatan Laut Amerika Serikat.
Di dalam KRI Banda Aceh/326, juga disertakan dua tank amfibi LVT-7 dari Korps Marinir TNI AL, satu unit helikopter NBO-105 Pusat Penerbangan TNI AL, dan satu unit kapal sergap laut (sea raider) Rhib-impact.
Unit-unit kecil pasukan khusus TNI AL dari unsur Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL dan Komando Pasukan Katak TNI AL, juga serta karena latihan mereka menjadi menu penting latihan internasional itu.
Menurut Marsetio, "Ini juga menjadi arena bagi kami untuk saling belajar dan mempelajari doktrin-doktrin baru operasi maritim militer, juga menggalang interoperabilitas di antara angkatan laut dunia. Selama ini kami mengirim pasukan Korps Marinir TNI AL ke sana, sekarang bisa mengirim kapal perang."
Kontingen berangkat dengan KRI Banda Aceh-593 yang dilepas Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, dalam satu upacara militer di dermaga Komando Lintas Laut Militer TNI AL, Tanjungpriok, Jakarta, Jumat.
"Laksanakan tugas ini sebaik mungkin, jaga nama baik bangsa, serap semua pengetahuan dan ilmu yang kalian dapat di sana semaksimal mungkin," kata Marsetio di luar naskah sambutan kepada Komandan KRI Banda Aceh/593 yang juga komandan satuan tugas itu, Letnan Kolonel Pelaut Arief Budiman.
Ke-236 personel gabungan TNI AL akan saling bertukar pengetahuan dan pengalaman dengan 23 mitra internasionalnya. Tercatat 23 negara itu antara lain adalah Jepang, Cile, Korea Selatan, Singapura, Kanada, Norwegia, Peru, Brunei Darussalam, Kolombia, Selandia Baru, Meksiko, Belanda, Filipina, Thailand, China, Tonga, India, Perancis, Australia, dan Amerika Serikat sebagai tuan rumah.
Sejak lama RIMPAC digelar sebagai latihan maritim terbesar yang dilaksanakan Amerika Serikat di kawasan Pasifik. Walau "meminjam" arena latihan di seputaran Kepulauan Hawaii yang menjadi markas Pangkalan Utama Armada Ketujuh Angkatan Laut Amerika Serikat, namun penyelenggara adalah US Pacific Command dengan Armada Ketiga Angkatan Laut Amerika Serikat.
Di dalam KRI Banda Aceh/326, juga disertakan dua tank amfibi LVT-7 dari Korps Marinir TNI AL, satu unit helikopter NBO-105 Pusat Penerbangan TNI AL, dan satu unit kapal sergap laut (sea raider) Rhib-impact.
Unit-unit kecil pasukan khusus TNI AL dari unsur Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL dan Komando Pasukan Katak TNI AL, juga serta karena latihan mereka menjadi menu penting latihan internasional itu.
Menurut Marsetio, "Ini juga menjadi arena bagi kami untuk saling belajar dan mempelajari doktrin-doktrin baru operasi maritim militer, juga menggalang interoperabilitas di antara angkatan laut dunia. Selama ini kami mengirim pasukan Korps Marinir TNI AL ke sana, sekarang bisa mengirim kapal perang."
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: