Jakarta (ANTARA) - Punggawa Matahari Jakarta (PMJ) mengapresiasi silaturahmi calon gubernur (cagub) Jakarta nomor urut 03, Pramono Anung ke Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta, pada Sabtu (28/9).


"Layak diapresiasi karena umaro dan ulama harus bersinergi. Ketika keduanya bekerja sama, maka kesejahteraan umat akan lebih mudah tercapai," kata Koordinator Punggawa Matahari Jakarta (PMJ), Ari Aprian Harahap dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, inisiatif Pramono untuk menjalin silaturahmi dengan Muhammadiyah bukan sekadar langkah politik, melainkan juga sebagai penghormatan terhadap peran penting Muhammadiyah dalam menjaga persatuan bangsa.

"Kedatangan Pak Pramono ini bukan hanya bagian dari kampanye, tetapi juga penghormatan kepada Muhammadiyah yang berkontribusi besar dalam menjaga persatuan bangsa melalui pendidikan, dakwah dan kegiatan sosial," ujarnya.

Baca juga: Serap aspirasi, Rano Karno prioritaskan dialog dengan masyarakat
Ari menjelaskan, langkah Pramono untuk menyambangi Muhammadiyah adalah keputusan yang sangat tepat, mengingat peran penting Muhammadiyah dalam menjaga moral bangsa dan kontribusinya melalui pendidikan serta kegiatan sosial.


"Kunjungan Pramono ini sudah tepat karena Muhammadiyah berperan besar dalam menjaga moral bangsa. Sinergi antara umaro dan ulama adalah kunci utama dalam mencapai kesejahteraan umat secara menyeluruh,” ujarnya.
Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta 2022-2024 itu juga menekankan bahwa tanpa kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan organisasi keagamaan, pembangunan tidak akan seimbang.


"Pemerintah bisa saja membangun infrastruktur fisik, tetapi jika tidak ada keseimbangan dengan pembangunan moral dan spiritual, yang terjadi adalah ketimpangan sosial," kata Ari.

Baca juga: Tiga paslon sepakat tawarkan purna pejabat tangani masalah Jakarta
Sementara itu, Pramono Anung mengatakan bahwa Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi terbesar di Indonesia.

Menurut dia, berdialog dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah bukanlah hal yang baru baginya.


"Jadi, kalau saya di lingkungan Muhammadiyah, bukan hal yang baru sebenarnya. Terus terang, saya selalu mendapatkan energi intelektual, karena di Muhammadiyah itu ruang debat, diskusi, 'sharing' tentang hal-hal yang bersifat intelektual," katanya.