Jakarta dan Medan masuk 10 kota paling berpolusi di dunia Minggu pagi
29 September 2024 07:24 WIB
Arsip foto - Petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Jakarta Utara menunjukkan aplikasi status uji emisi kendaraan di Ancol, Jakarta, Selasa (12/9/2023). Satgas Pengendalian Polusi Udara Polda Metro Jaya menghentikan kebijakan penilangan yang berkaitan dengan uji emisi kendaraan roda dua maupun roda empat karena dinilai tidak efektif. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Jakarta (ANTARA) - DKI Jakarta dan Medan masuk dalam daftar sepuluh kota teratas dengan kualitas udara terburuk atau paling berpolusi di dunia pada Minggu (29/9) pagi, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir.
Kualitas udara di DKI Jakarta pada pukul 07.00 WIB berada dalam kategori tidak sehat dengan Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/ AQI) berada di angka 156, serta angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 memiliki konsentrasi polutan 62 mikrogram per meter kubik.
Baca juga: KPBB: BBM ramah lingkungan percepat pengendalian polusi di Jabodetabek
Konsentrasi tersebut setara 12.4 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Indeks kualitas udara tersebut pun membuat Jakarta menjadi kota paling berpolusi peringkat keempat di dunia pada Minggu pagi.
Kota dengan kualitas udara terburuk di dunia berada di Kinshasa, Kongo dengan indeks kualitas udara pada angka 175; kemudian Lahore, Pakistan dengan indeks 161, dan Dubai, Uni Emirat Arab dengan indeks 156.
Baca juga: CREA: Pemerintah perlu wajibkan biaya pengendalian polusi
Kota Jakarta menduduki peringkat keempat, kemudian Kota Medan menduduki peringkat kesembilan kota paling berpolusi di dunia dengan indeks 107.
Sejumlah wilayah di Jakarta yang tercatat memiliki kualitas udara dengan kategori tidak sehat, yakni Cakung, Kebon Jeruk, Palmerah, Pantai Indah Kapuk dan Kemayoran.
Baca juga: Satgas Pengendalian Udara DKI sebut razia emisi masih penting
Masyarakat pun direkomendasikan untuk menghindari aktivitas luar ruangan, mengenakan masker saat di luar, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor, serta menyalakan penyaring udara.
Kualitas udara di DKI Jakarta pada pukul 07.00 WIB berada dalam kategori tidak sehat dengan Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/ AQI) berada di angka 156, serta angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 memiliki konsentrasi polutan 62 mikrogram per meter kubik.
Baca juga: KPBB: BBM ramah lingkungan percepat pengendalian polusi di Jabodetabek
Konsentrasi tersebut setara 12.4 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Indeks kualitas udara tersebut pun membuat Jakarta menjadi kota paling berpolusi peringkat keempat di dunia pada Minggu pagi.
Kota dengan kualitas udara terburuk di dunia berada di Kinshasa, Kongo dengan indeks kualitas udara pada angka 175; kemudian Lahore, Pakistan dengan indeks 161, dan Dubai, Uni Emirat Arab dengan indeks 156.
Baca juga: CREA: Pemerintah perlu wajibkan biaya pengendalian polusi
Kota Jakarta menduduki peringkat keempat, kemudian Kota Medan menduduki peringkat kesembilan kota paling berpolusi di dunia dengan indeks 107.
Sejumlah wilayah di Jakarta yang tercatat memiliki kualitas udara dengan kategori tidak sehat, yakni Cakung, Kebon Jeruk, Palmerah, Pantai Indah Kapuk dan Kemayoran.
Baca juga: Satgas Pengendalian Udara DKI sebut razia emisi masih penting
Masyarakat pun direkomendasikan untuk menghindari aktivitas luar ruangan, mengenakan masker saat di luar, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor, serta menyalakan penyaring udara.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024
Tags: