Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Wilianto Tanta mengemukakan bahwa pihaknya sedang menyiapkan kader untuk membantu pemerintah menekan angka stunting atau tengkes di Indonesia.

"Tidak hanya aktif dalam hubungan antaragama dan budaya. Kami juga akan aktif di bidang ketahanan pangan, penyediaan makanan bergizi dan penyediaan makanan murah," kata Wilianto pada Rakernas ke-20 PSMTI di Jakarta, Sabtu.

Wilianto mengatakan, PSMTI tetap loyal meski pemerintah berganti dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin ke Prabowo-Gibran.

"Kami siap mendukung pemerintah mendatang mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat, maju, adil dan makmur," kata Wilianto.

Baca juga: Pengurus PSMTI pusat periode 2022-2026 resmi dilantik
Baca juga: 25 provinsi hadiri Munas PSMTI di Makassar


Wilianto menyebutkan warga Tionghoa jumlahnya 5-6 persen dari total penduduk Indonesia serta 80 persen merupakan pengusaha yang siap untuk mendukung program ketahanan pangan pemerintah.

PSMTI akan berperan lebih optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan pelatihan kewirausahaan sehingga memiliki kemampuan bersaing dengan perusahaan di luar negeri.

Sebelumnya, Ketua Harian I PSMTI Martinus Johnnie Sugiarto mengatakan salah satu program yang sedang digulirkan adalah program makanan murah (makmur) yang diselenggarakan di sejumlah wilayah di Jabodetabek.

Terakhir PSMTI menyelenggarakan program makanan murah (makmur) Rp2.000 per paket di Bekasi. Program ini akan di selenggarakan seluruh cabang PSMTI di Indonesia yang bertujuan untuk menekan angka stunting dengan cepat.