Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan (DPKP Kalsel) bersama Bank Kalsel menandatangani nota kesepahaman untuk mengembangkan program budi daya padi apung.

Kepala DPKP Provinsi Kalsel Syamsir Rahman dan Direktur Utama Bank Kalsel Fachrudin menandatangani kerja sama yang difasilitasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setempat.

Fachrudin dikonfirmasi di Banjarmasin, Sabtu, mengatakan budi daya padi apung melibatkan Kelompok Tani Bina Baru di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), karena memiliki potensi lahan yang cukup luas sebagai wadah pengembangan inovasi tersebut.

Budi daya padi apung tersebut dengan cara menanam bibit padi di atas air melalui media rakit (styrofoam) sebagai wadah tanam.

Fachrudin menuturkan keterlibatan Bank Kalsel memberikan pendanaan awal melalui tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) untuk memulai program budi daya padi apung sebanyak 1.000 styrofoam sebagai bagian dari program pemerintah.

"Setelah program ini berjalan dan menjadi model ekonomi yang stabil, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan akses keuangan lebih lanjut seperti pinjaman modal bank untuk pengembangan usaha," kata Fachrudin.

Kepala DPKP Provinsi Kalsel Syamsir Rahman mengapresiasi bantuan dari Bank Kalsel bagi kelompok tani untuk mengembangkan budi daya padi apung.

Menurut Syamsir, dukungan pengembangan budi daya padi apung ini merupakan bagian dari upaya peningkatan ekonomi kelompok tani.

Syamsir mengungkapkan tercantum pihak yang bertanggung jawab terhadap pembelian hasil panen petani pada nota kesepahaman tersebut.

Syamsir memastikan Pemprov Kalsel akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani secara berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan pada budi daya padi apung.

"Mudah-mudahan melalui program budi daya padi apung tidak ada lagi permasalahan petani gagal panen akibat lahan yang terendam," ujar Syamsir.

Seluruh petani yang termasuk program tersebut juga mendapat dukungan perlindungan keselamatan kerja dari BPJS Ketenagakerjaan. "Sehingga dapat dipastikan risiko kerugian hampir dikatakan tidak ada," ujar Syamsir pula.
Baca juga: DPKP Kalsel bersama BI panen padi apung sebanyak 7,9 ton
Baca juga: Kalsel panen 5,3 ton padi apung di Kabupaten Banjar