New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS naik tipis terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Rabu (Kamis pagi WIB), dan menguat terhadap euro karena meningkatnya spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa akan mengambil langkah-langkah pelonggaran moneter lagi.

Euro tertekan karena data pekerjaan mengecewakan dari dua ekonomi terbesar di zona euro memicu ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan memperlonggar kebijakan moneternya pada pertemuan minggu depan, lapor Xinhua.

Jumlah pengangguran di Jerman naik 24.000 menjadi 2,9 juta pada Mei, kenaikan bulanan terbesar sejak April 2009 dan jauh di atas perkiraan pasar. Namun, sebagian dapat dijelaskan oleh cuaca buruk di musim dingin dan tingkat pengangguran masih tidak berubah pada 6,7 persen.

Sementara itu, data dari Prancis menunjukkan jumlah pengangguran naik 14.800 pada April ke rekor tertinggi baru, juga lebih buruk dari yang diperkirakan.

Selain itu, Presiden ECB Mario Draghi pada Senin menyatakan keprihatinannya atas inflasi yang rendah, penurunan ekspektasi inflasi dan kredit di beberapa negara zona euro.

Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh ke 1,3594 dolar dari 1,3635 dolar pada sesi sebelumnya dan pound Inggris turun menjadi 1,6709 dolar dari 1,6810 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,9266 dolar dari 0,9259 dolar.

Dolar dibeli 101,86 yen Jepang, lebih rendah dari 101,97 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,8983 franc Swiss dari 0,8968 franc Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,0882 dolar Kanada dari 1,0858 dolar Kanada.


Penerjemah: Apep Suhendar