Pupuk Indonesia: Pemerintah kembali alokasikan pupuk organik
28 September 2024 18:34 WIB
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi saat menghadiri Rembuk Tani di Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (28/9/2024). ANTARA/HO-Pupuk Indonesia.
Lombok (ANTARA) - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi mengatakan alokasi pupuk organik kembali diadakan dalam program pupuk bersubsidi setelah dua tahun dihilangkan.
"Alhamdulillah ada perubahan juga yang dilakukan oleh Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) menambah alokasi pupuk organik, pupuk organik ini muncul lagi setelah dua tahun tidak ada," ujar Rahmad di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu.
Rahmad menyebutkan terdapat 500 ribu ton pupuk organik dalam alokasi pupuk subsidi 9,5 juta ton yang disediakan pemerintah. Keberadaan pupuk organik ini dinilai sangat penting dalam mendukung produktivitas lahan.
"Kenapa pupuk organik ini penting? Karena kita mau meningkatkan produktivitas pertanian, kalau produksinya digenjot terus, tanahnya pasti keok," kata Rahmad.
Sementara itu, Pupuk Indonesia juga terus mempercepat penyaluran pupuk subsidi. Dari 9,5 juta ton pupuk yang disediakan, saat ini secara nasional sudah terserap lebih dari 5 juta ton.
Rahmad menyampaikan, pemerintah telah mengubah berbagai kebijakan terkait tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi, sehingga dapat lebih mudah diterima oleh petani.
Beberapa langkah yang diterapkan oleh Pupuk Indonesia untuk mempercepat penyerapan pupuk bersubsidi adalah dengan penebusan cukup membawa KTP serta digitalisasi proses penebusan.
Melalui digitalisasi ini, petani hanya perlu membawa KTP. Namun hal ini hanya bisa dilakukan oleh petani yang terdaftar pada Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Selain itu, sistem digitalisasi ini atau i-Pubers ini telah diimplementasikan pada 27 ribu kios di Indonesia.
Selanjutnya, Pupuk Indonesia juga mempercepat proses pembaharuan data penerima pupuk subsidi, sehingga penyaluran menjadi lebih baik lagi.
"Di bulan Februari, Pupuk Indonesia mengambil inisiatif untuk mendigitalisasi kios-kios, mendigitalisasi proses penebusan, 27 ribu kios kita berhasil didigitalisasi dalam satu bulan," katanya.
Baca juga: Pupuk Indonesia ikuti keputusan pemerintah terkait usulan ke Kementan
Baca juga: Wamentan Sudaryono usul Pupuk Indonesia dan Bulog di bawah Kementan
Baca juga: Pupuk Indonesia gelar Rembuk Tani guna persiapkan musim tanam baru
"Alhamdulillah ada perubahan juga yang dilakukan oleh Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) menambah alokasi pupuk organik, pupuk organik ini muncul lagi setelah dua tahun tidak ada," ujar Rahmad di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu.
Rahmad menyebutkan terdapat 500 ribu ton pupuk organik dalam alokasi pupuk subsidi 9,5 juta ton yang disediakan pemerintah. Keberadaan pupuk organik ini dinilai sangat penting dalam mendukung produktivitas lahan.
"Kenapa pupuk organik ini penting? Karena kita mau meningkatkan produktivitas pertanian, kalau produksinya digenjot terus, tanahnya pasti keok," kata Rahmad.
Sementara itu, Pupuk Indonesia juga terus mempercepat penyaluran pupuk subsidi. Dari 9,5 juta ton pupuk yang disediakan, saat ini secara nasional sudah terserap lebih dari 5 juta ton.
Rahmad menyampaikan, pemerintah telah mengubah berbagai kebijakan terkait tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi, sehingga dapat lebih mudah diterima oleh petani.
Beberapa langkah yang diterapkan oleh Pupuk Indonesia untuk mempercepat penyerapan pupuk bersubsidi adalah dengan penebusan cukup membawa KTP serta digitalisasi proses penebusan.
Melalui digitalisasi ini, petani hanya perlu membawa KTP. Namun hal ini hanya bisa dilakukan oleh petani yang terdaftar pada Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Selain itu, sistem digitalisasi ini atau i-Pubers ini telah diimplementasikan pada 27 ribu kios di Indonesia.
Selanjutnya, Pupuk Indonesia juga mempercepat proses pembaharuan data penerima pupuk subsidi, sehingga penyaluran menjadi lebih baik lagi.
"Di bulan Februari, Pupuk Indonesia mengambil inisiatif untuk mendigitalisasi kios-kios, mendigitalisasi proses penebusan, 27 ribu kios kita berhasil didigitalisasi dalam satu bulan," katanya.
Baca juga: Pupuk Indonesia ikuti keputusan pemerintah terkait usulan ke Kementan
Baca juga: Wamentan Sudaryono usul Pupuk Indonesia dan Bulog di bawah Kementan
Baca juga: Pupuk Indonesia gelar Rembuk Tani guna persiapkan musim tanam baru
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: