Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI mendukung promosi karya anak bangsa utamanya di sektor pertahanan ke luar negeri, salah satunya dalam pameran Asian Defence and Security Expo di Manila, Filipina.

Dalam pameran itu, yang berlangsung minggu ini, berbagai persenjataan buatan perusahaan asal Indonesia ditampilkan di Paviliun Indonesia, yang di antaranya mencakup peralatan dan senjata buatan Pindad, PT Dirgantara Indonesia, Pindad, Infoglobal, PT PAL, dan produsen bom dalam negeri PT Sari Bahari.

Direktur PT Sari Bahari Putra Egam, saat dihubungi di Jakarta, Sabtu, menilai dukungan pemerintah itu penting, karena pasar luar negeri perlu mengetahui kemampuan industri pertahanan dalam negeri.

“Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian Pertahanan atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk mempromosikan produk kami ke pasar luar negeri. Ini tidak hanya menjadi kebanggaan buat kami, tetapi perluasan pasar alutsista ke luar negeri juga dapat membantu perekonomian nasional,” kata Putra Egam.

Dia melanjutkan selama berpameran bersama beberapa perusahaan pertahanan dalam negeri lainnya di Manila itu beberapa negara menunjukkan ketertarikannya terhadap senjata buatan Indonesia.

“Saat ini pun kami sedang dalam proses untuk mempromosikan produk kami di kawasan Asia Tenggara dan Afrika,” kata dia.

Di Paviliun Indonesia dalam kompleks pameran Asian Defence and Security Expo, PT Sari Bahari memamerkan berbagai jenis bom latih dan bom tajam berbagai ukuran, di antaranya P-100P, P-250P, P-500P, P-100L, P-250L, P-500L, P-100M, BNL-125, BNL-250, dan BNM-250.
Beberapa miniatur bom buatan dalam negeri dipamerkan PT Sari Bahari dalam acara Asian Defence and Security Expo di Manila, Filipina, yang berlangsung pada 25–27 September 2024. ANTARA/HO-PT Sari Bahari.


Bom buatan dalam negeri itu sejauh ini telah digunakan oleh TNI Angkatan Udara salah satunya untuk armada Sukhoi Su-27/30. Kemudian, Rocketpod buatan Sari Bahari juga sukses diuji coba untuk pesawat T-50 TNI Angkatan Udara.

Produsen bom dalam negeri yang berpusat di Malang, Jawa Timur itu juga telah mengekspor 500 bom latih jenis P-100 untuk Angkatan Udara Vietnam. “Keberhasilan itu tentu tak lepas dari campur tangan Kementerian Pertahanan dan pihak terkait lainnya,” kata Putra.