Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar), menyiagakan sekitar 500 orang Relawan Tangguh Bencana (Retana) di sepanjang jalur lintas selatan Cianjur, guna melakukan pengawasan dan pendataan terkait potensi bencana seiring masuknya musim hujan.

Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya di Cianjur, Sabtu, mengatakan beberapa hari terakhir, terutama menjelang petang, intensitas hujan yang turun cukup tinggi melanda sebagian besar wilayah Cianjur yang masuk dalam zona merah bencana tertinggi kedua di Jabar.

"Untuk meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan ketika terjadi bencana, kami melakukan sejumlah upaya termasuk menyiagakan sekitar 500 lebih relawan di setiap kecamatan di sepanjang jalur selatan," katanya.

Baca juga: BPBD kerahkan 1.000 relawan lakukan pengawasan dampak gempa Bandung

Selain melakukan pengawasan dan pendataan, relawan akan berkoordinasi dengan TNI/Polri dalam melakukan penanganan cepat ketika terjadi bencana, termasuk evakuasi dan mengimbau pengguna jalan untuk meningkatkan kewaspadaan saat hujan turun deras.

Bahkan relawan yang disiagakan diminta langsung melakukan proses evakuasi atau menutup jalan ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana alam banjir dan longsor, yang kerap terjadi seiring masuknya musim penghujan di wilayah selatan.

"Kami memiliki 1.800 relawan yang tersebar di 32 kecamatan dan desa, mereka juga diminta siaga dalam menghadapi kemungkinan saat masuknya musim penghujan, termasuk meminta bantuan warga segera melapor ketika melihat tanda alam yang sama," katanya.

Baca juga: BPBD Cianjur siagakan 1.000 relawan hadapi musim kemarau

Seiring masuknya pergantian musim, tutur dia, hingga saat ini sekitar seratus relawan masih disiagakan di pantai selatan dan wilayah rawan bencana di selatan Cianjur, guna melakukan pengawasan terutama di sepanjang pesisir pantai, termasuk melarang wisatawan untuk berenang.

"Gelombang tinggi mulai terjadi di pesisir selatan Cianjur, sehingga relawan diminta untuk melakukan pengawasan termasuk melarang wisatawan untuk bermain air guna menghindari hal tidak diinginkan," katanya.

Baca juga: BPBD Cianjur : Tiga kecamatan di selatan berpotensi terdampak tsunami