Belitung (ANTARA) - Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kepulauan Bangka Belitung mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong usulan anggaran sebesar Rp6 miliar dari pemerintah pusat untuk mengatasi kendala pasokan air minum dan persoalan limbah di wilayah Kabupaten Belitung.

"Usulan dana tersebut untuk distribusi air siap minum dari Sistem Pengolahan Air Minum atau SPAM Batu Mentas bagi 1.008 sambungan rumah di wilayah Belitung yang sudah lolos verifikasi," kata Staf Wilayah II Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kepulauan Bangka Belitung Wotto Iskandar di Belitung, Sabtu.

Wotto menyampaikan bahwa pihaknya mendapat arahan langsung dari Kementerian PUPR untuk mengatasi persoalan air dan limbah di wilayah Belitung.

Oleh karena itu pihaknya terus mendorong usulan tersebut melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik sebesar Rp6 miliar.

"Kalau dana Inpres yang diusulkan sebanyak 1.008 SR yang sudah lulus verifikasi memerlukan dana sekitar Rp6 miliar, cuma kendalanya sampai saat ini belum turun karena kita Babel masuk prioritas kedua," ujarnya.

Menurutnya, Belitung mengalami kendala dalam memaksimalkan penyaluran air siap minum dari SPAM Batu Mentas terkait kondisi pipa lama yang berpotensi bocor jika tekanan air dinaikkan.

Kemudian, Wotto menyebutkan bahwa panjang pipa yang akan digunakan untuk penyaluran air siap minum ke Tanjung Pandan mencapai 18 km, dengan berbagai ukuran. Di antaranya adalah pipa 400 mm sepanjang 14,8 km, pipa 300 mm HDPE sepanjang 1,2 km, dan pipa 150 mm sepanjang 2,6 km.

​​​Menurut Wotto penanganan itu sangat penting karena kebutuhan air bersih di Kabupaten Belitung sangat tinggi. Apalagi kualitas air di daerah tersebut juga menjadi tantangan karena tingginya kandungan besi dan seng. Dengan kondisi itu, maka menjadi salah satu fokus dalam penanganan air minum di daerah tersebut.

"Sebenarnya kita fokuskan air minum karena itu sangat krusial, jadi untuk program itu tetap kita dorong karena kebutuhan air bersih ini sangat tingi sekali di Kabupaten Belitung. Ini sebenarnya kalau di daerah tambang kita tahu sendiri kadar besinya tinggi, sengnya tinggi," tuturnya.

Dia mengungkapkan bahwa sebenarnya anggaran tersebut sudah ada di pusat, namun pihaknya terpaksa membatalkan pengajuan tahun ini karena berkaitan dengan waktu pengerjaan.

Baca juga: SPAM Batu Mentas aliri air minum 2.534 rumah dukung KSPN Belitung

Baca juga: Babel terapkan pelapisan jalan "microsurfacing" pertama di Indonesia

​​​​​

Kabupaten Bangka Belitung sendiri masuk dalam prioritas kedua dalam proyek tersebut, yang seharusnya dieksekusi pada bulan Juni. Namun, karena dananya baru ada di pemerintah pusat, sehingga pengerjaan menjadi berisiko.

"Cuma kendalanya uangnya baru tersedianya di bulan ini, tersedianya di bulan ini kalau kita kerjain, kita bunuh diri. Waktunya yang tidak cukup," terangnya.

Meski begitu, Wotto memastikan bahwa hal itu akan terus didorong di tahun 2025 sehingga masyarakat Belitung mendapatkan air siap minum dengan optimal.

"Jadi, kemungkinan (usulan tahun ini) kita batalkan karena waktu pelaksanaan tidak memungkinkan. Tetapi akan tetap diakomodir di usulan Inpres serupa di kegiatan serupa di tahun-tahun akan datang," ucapnya.

Dia menambahkan bahwa usulan anggaran Inpres Nomor 1 Tahun 2024 itu juga untuk menangani limbah domestik yang ada di wilayah Kabupaten Bangka Belitung. Saat ini pihaknya juga telah memetakan kawasan rawan limbah di daerah tersebut.

"Jadi, air limbah itu juga harusnya kita tuntaskan. Penuntasannya sama seperti di kawasan kumuh daerah Amau (Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjung Pandan), itu mungkin pipa buangnya langsung ke sungai, itu kan amdalnya sangat buruk bagi lingkungan. Ada juga di daerah pesisir. Kemarin sudah kami petakan yang usulannya dari daerah," imbuh Wotto.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Wilayah II Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kepulauan Bangka Belitung Khoirul Hakim mengatakan bahwa SPAM Batu Mentas saat ini mengalirkan air siap minum untuk 2.534 rumah di Tanjung Pandan, Belitung.

Menurutnya, SPAM Batu Mentas berperan penting dalam menunjang KSPN karena Belitung telah ditetapkan sebagai kawasan pariwisata strategis. Fasilitas tersebut sangat mendukung kebutuhan air bersih di kawasan tersebut, terutama untuk industri dan pariwisata.

Khoirul mengatakan bahwa SPAM Batu Mentas memiliki kapasitas 2x50 liter per detik. Saat ini, 2.534 sambungan rumah (SR) telah terhubung dari kapasitas maksimal 8.000 SR.

Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa SPAM Batu Mentas juga berfungsi untuk mendukung berbagai sektor industri, termasuk kebutuhan air bersih di hotel-hotel dan Pelabuhan Perikanan di Belitung.

Selain itu, kebutuhan air bagi industri perikanan seperti kapal dan pabrik es juga dipenuhi dari SPAM ini.

Baca juga: Menteri PUPR: SPAM Batu Mentas tingkatkan akses air di KSPN Babel
Baca juga: BPN Babel selesaikan pendaftaran tanah 45,61 persen