Indonesia-Azerbaijan tandatangani perjanjian bebas visa diplomatik
28 September 2024 13:48 WIB
Arsip foto - Menteri Luar Negeri (Menlu) Azerbaijan Jeyhun Bayramov (kanan) di Gedung Kementerian Luar Negeri Azerbaijan, Baku, Azerbaijan, Jumat (23/03/2024). ANTARA/HO-BKSAP DPR RI.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dan Menlu Azerbaijan Jeyhun Bayramov menandatangani Perjanjian Bebas Visa Diplomatik dan Dinas (PBVDD) Indonesia-Azerbaijan dalam pertemuan bilateral di New York pada Jumat (27/9) waktu setempat.
Dalam pertemuan yang digelar di sela-sela Sidang ke-79 Majelis Umum PBB tersebut, Retno menyatakan bahwa perjanjian tersebut merupakan perwujudan komitmen memajukan kerja sama bilateral.
“Saya percaya bahwa perjanjian ini akan meningkatkan hubungan diplomatik dan fasilitasi kerja sama yang lebih erat antara kedua negara … yang akan membawa kolaborasi yang lebih besar di masa depan," ujar Menlu RI, sebagaimana pernyataan tertulis Kemlu RI yang diterima pada Sabtu.
Retno berharap supaya kerja sama bilateral RI-Azerbaijan dapat terus ditingkatkan dan menghasilkan keuntungan bersama bagi rakyat kedua negara.
Lebih lanjut, kedua Menlu bersepakat untuk meningkatkan kerja sama dan saling dukung dalam berbagai forum kerja sama internasional.
Untuk itu, sebagaimana permohonan dari Bayramov, Retno menyampaikan dukungan Indonesia kepada Azerbaijan yang akan menjadi tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP29) di Ibu Kota Baku pada November mendatang.
Menlu Bayramov juga menyatakan bahwa Indonesia merupakan mitra yang penting bagi negara Asia Tengah itu. Ia pun menyampaikan harapan Azerbaijan supaya dapat mengembangkan kerja sama bilateral dengan Indonesia hingga tingkat tertinggi.
Baca juga: Ketua DPR: Indonesia dan Azerbaijan miliki kesamaan budaya
Baca juga: DPR RI nilai perlu peningkatan konektivitas Indonesia dan Azerbaijan
Baca juga: Azerbaijan dan Indonesia rayakan 30 tahun hubungan diplomatik
Dalam pertemuan yang digelar di sela-sela Sidang ke-79 Majelis Umum PBB tersebut, Retno menyatakan bahwa perjanjian tersebut merupakan perwujudan komitmen memajukan kerja sama bilateral.
“Saya percaya bahwa perjanjian ini akan meningkatkan hubungan diplomatik dan fasilitasi kerja sama yang lebih erat antara kedua negara … yang akan membawa kolaborasi yang lebih besar di masa depan," ujar Menlu RI, sebagaimana pernyataan tertulis Kemlu RI yang diterima pada Sabtu.
Retno berharap supaya kerja sama bilateral RI-Azerbaijan dapat terus ditingkatkan dan menghasilkan keuntungan bersama bagi rakyat kedua negara.
Lebih lanjut, kedua Menlu bersepakat untuk meningkatkan kerja sama dan saling dukung dalam berbagai forum kerja sama internasional.
Untuk itu, sebagaimana permohonan dari Bayramov, Retno menyampaikan dukungan Indonesia kepada Azerbaijan yang akan menjadi tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP29) di Ibu Kota Baku pada November mendatang.
Menlu Bayramov juga menyatakan bahwa Indonesia merupakan mitra yang penting bagi negara Asia Tengah itu. Ia pun menyampaikan harapan Azerbaijan supaya dapat mengembangkan kerja sama bilateral dengan Indonesia hingga tingkat tertinggi.
Baca juga: Ketua DPR: Indonesia dan Azerbaijan miliki kesamaan budaya
Baca juga: DPR RI nilai perlu peningkatan konektivitas Indonesia dan Azerbaijan
Baca juga: Azerbaijan dan Indonesia rayakan 30 tahun hubungan diplomatik
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: