Pekanbaru (ANTARA) - PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo meraih ASEAN Energy Awards (AEA) Tahun 2024 atas komitmen dan konsistensi dalam memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) melalui pengolahan limbah cair sawit atau "palm oil mill effluent" (POME).

Penghargaan diterima langsung Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa di Vientiane, Laos, Jumat (27/09) malam. Pemberian penghargaan yang bersamaan dengan rangkaian 42nd ASEAN Minister on Energy Meeting (AMEM) and 24th ASEAN Energy Business Forum (AEBF)-24) tersebut turut dihadiri Region Head PTPN IV Regional III Riau, Rurianto.

"Konsistensi PTPN dalam memanfaatkan EBT kembali diapresiasi. Penghargaan ini merupakan yang ketiga kalinya diraih PTPN Group. Menjadi penyemangat kami agar terus memperluas pemanfaatan energi baru terbarukan yang sejalan dengan transformasi perusahaan serta visi bangsa mewujudkan Net Zero Emission," kata Jatmiko dalam keterangannya diterima di Pekanbaru, Sabtu.

Penghargaan kali ini disabet PalmCo melalui unit Biogas Cofiring Pabrik Kelapa Sawit Sei Tapung PTPN IV Regional III yang beroperasi di Provinsi Riau. PalmCo dinobatkan sebagai juara pertama atau "The Winner of the CHP Generation of the ASEAN Renewable Energy Awards 2024" untuk kategori "ASEAN Renewable Energy Project".

Biogas Cofiring PKS Sei Tapung menjadi 1 dari 8 fasilitas pemanfaatan energi baru terbarukan yang ada di PTPN IV. Biogas Cofiring Sei Tapung yang menghasilkan energi 25 juta kilo kalor per tahun tersebut juga mampu menyerap 18,5 ribu ton CO2 equivalen per tahun.

Baca juga: BUMN PTPN IV PalmCo jajaki kerja sama pemanfaatan EBT dengan Malaysia

Baca juga: PTBg Palmco Regional 3 PTPN IV serap 37.256 ton emisi karbon


Selanjutnya energi yang dihasilkannya sendiri dimanfaatkan sebagai sumber tenaga bagi boiler di PKS Sei Tapung yang berdampak pada pengurangan bahan bakar diesel secara signifikan.

Secara total, dari 8 EBT di mana 7 di antaranya telah beroperasi secara optimal, Perusahaan saat ini menghasilkan 5,3 MW energi listrik dan 64,7 juta kilo kalor energi per tahun.

Di sisi dekarbonisasi, atau upaya penekanan pelepasan karbon sebagai sumber gas rumah kaca, 7 fasilitas EBT PalmCo tersebut saat ini mampu menyerap hampir 150 ribu ton karbon per tahun.

Jatmiko menegaskan bahwa program pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang merupakan komitmen PTPN Group dalam mendukung pemerintah RI menuju "net zero emission 2060" itu, menjadi bagian dari program circular economy yang nyata.

Untuk itu dirinya mengakui salah satu pendekatan yang kian masif dilaksanakan adalah melalui pembangunan pembangkit tenaga biogas yang memanfaatkan limbah cair.

Hingga 2030 PalmCo merencanakan sejumlah pembangunan fasilitas EBT tambahan bekerja sama dengan banyak pihak baik dalam maupun luar negeri.

“Insya Allah hingga 2030 kita merencanakan 29 fasilitas EBT baru di pabrik sawit yang kita miliki. Tidak terbatas pada pembangkit listrik, cofiring, atau Compressed Biomethane Gas yang saat ini sedang dikerjakan bersama reNikola Malaysia, kita juga mencoba menjajaki untuk membangun Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau renewable jet fuel yang digunakan pesawat terbang,” bebernya.

Baca juga: Aspekpir apresiasi PTPN IV berkontribusi akselerasi PSR

Baca juga: PTPN IV Regional III Riau targetkan produksi 590 ribu ton CPO