Makassar (ANTARA News) - Pertemuan Pengurus Persatuan Tenis Lapangan Seluruh Indonesia (Pelti) se-Indonesia di Jakarta, 24 Mei 2014, menyepakati pembatasan umur atlet pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jabar maksimal berusia 21 tahun.

Pengurus Pelti Sulsel Yusnadi, di Makassar, Rabu, mengatakan hasil kesepakatan Pengprov Pelti se-Indonesia itu selanjutnya akan dikirimkan ke KONI Pusat untuk ditindak lanjuti.

Sebelum pengambilan keputusan, kata dia, dalam pertemuan itu memang sempat terjadi perbedaan pendapat antara Pengprov Pelti dan KTI.

"Daerah Jawa umumnya setuju tidak ada pembatasan di PON dengan alasan berpatokan pada aturan olimpiade. Adapun dari KTI juga ngotot untuk mempertahankan hasil kesepakatan Munas di Manado 2013," jelasnya.

Pada Musyawarah Nasional (Munas) Pelti di Manado 2013, telah disepakati pemberlakukan pembatasan usia untuk peserta PON maksimal 21. Keputusan itu kemudian dipertegas dalam Rakernas 2014 yang juga diikuti seluruh Pengprov Pelti se-Indonesia.

Menurut dia, kengototan Pengprov Pelti se-KTI dan beberapa daerah lainnya karena telah terlanjur mempersiapkan atlet berusia muda. Jika kemudian aturan berubah, kata dia, maka pihaknya tentu harus kembali memulai persiapan dari awal.

Meskipun demikian, menurut dia, kesepakatan aturan ini kemungkinan besar hanya berlaku di PON Jabar 2016. Adapun pada pelaksanaan PON 2020 di Papua akan berubah atau tidak ada lagi pembatasan usia atlet.

"Kami sudah terlanjur menurunkan atlet muda kita di berbagai kejuaraan demi mematangkan persiapan jelang babak Kualifikasi PON 2015. Kami juga mengakui jika aturan ini tidak berlaku di olimpiade, namun tetap kita dukung karena sudah mempersiapkan ara atlet muda," katanya.

Selain aturan usia PON Jabar, pertemuan Pengprov Pelti se-Indonesia itu juga menyepakati batas usia di PON Remaja 2014 di Jatim maksimal 18 tahun.

Keputusan ini tentu berbeda dengan keputusan dari KONI Pusat yang membatasi usia atlet dari 14-16 tahun untuk seluruh cabang olahraga.

Keputusan ini juga akan disampaikan ke KONI Pusat termasuk Jatim yang akan menjadi tuan rumah PON yang pertama kalinya digelar tersebut.

"Untuk masalah PON Remaja, kita masih menuggu keputusan KONI Pusat dan Jatim selaku tuan rumah. Keputusan ini memang disepakati karena di tenis itu, yang masuk kategori remaja memang usianya hingga 18 tahun kebawah," ujarnya.

(KR-AKR/A034)