Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengemukakan bahwa penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan bentuk penghargaan atas dukungannya terhadap TNI, khususnya TNI Angkatan Laut.

Pernyataan itu disampaikan Laksamana TNI Muhammad Ali usai agenda penyematan Brevet Kehormatan Hiu Kencana kepada Presiden Jokowi di Markas Komando Lintas Laut Militer, Jakarta Utara, Sabtu.

"Penyematan ini memang utamanya adalah Presiden Joko Widodo karena beliau sudah banyak sekali membantu TNI, khususnya TNI Angkatan Laut dan Satuan Kapal Selam, dalam meningkatkan dan membangun kekuatan dari armada kapal selam itu sendiri," kata KSAL.

Selain Presiden Jokowi, Brevet Kehormatan Hiu Kencana juga diberikan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang turut hadir dalam kegiatan itu.

"Pak Prabowo memang hadir juga dan akan disematkan. Mungkin nanti akan kami acarakan khusus lagi untuk Pak Prabowo," katanya.

Menurut KSAL, Presiden Jokowi telah berperan signifikan dalam memperkuat armada kapal selam Indonesia melalui kebijakan yang diambil bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Baca juga: Presiden Jokowi terima penyematan Brevet Hiu Kencana
Baca juga: Jokowi dan Prabowo berlayar tumpangi KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat


"Pada zaman beliau inilah dibantu oleh menterinya beliau, yaitu Menteri Pertahanan, untuk mengadakan kembali kapal selam, meningkatkan kekuatan armada kapal selam di negara ini," katanya.

KSAL menambahkan bahwa pemberian brevet ini sejalan dengan tradisi karena hampir seluruh Presiden Indonesia, termasuk Soekarno, Soeharto, Habibie, Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono, telah menerima penghargaan serupa.

Penyematan ini mencerminkan komitmen dan kontribusi Presiden terhadap pengembangan kekuatan maritim negara, kata Laksamana TNI Muhammad Ali menambahkan.

Selain itu, KSAL juga menyebutkan bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto turut hadir dalam acara khusus untuk penyematan brevet tersebut, yang diharapkan dapat menambah makna dari penghargaan itu.

"Jadi, hampir seluruh presiden umumnya disematkan. Bahkan, ada Sultan Bolkiah juga, Sultan Hassan Bolkiah dari Brunei juga sudah pernah disematkan brevet," ujarnya.