Lombok, NTB (ANTARA) - Pembalap binaan Astra Honda Indonesia Fadilla Arbi Aditama mengatakan kesempatan mendapatkan wildcard pada Grand Prix (GP) Mandalika 2024 di Nusa Tenggara Barat menjadi momentum untuk meningkatkan jam terbang melalui kelas FIM Moto3 World Championship 2024.

"Target saya untuk race besok mencari pengalaman sebanyak-banyaknya di kejuaraan dunia," ujar Fadillah Arbi kepada awak media di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Jumat.

Pada kejuaraan FIM Moto3 World Championship 2024, Arbi akan menjadi pembalap wildcard yang dinaungi Honda Team Asia, yang merupakan tim regular di ajang balap tersebut. Kelas FIM Moto3 World Championship merupakan sebuah seri dari gelaran World Grand Prix yang menggunakan mesin berkapasitas 250cc.

Balapan kali ini merupakan kali keempat Arbi berkesempatan menjadi pembalap wildcard. Pada 2023 lalu, Arbi menjadi pembalap Indonesia pertama yang mendapatkan kesempatan wildcard di ajang FIM Moto3 World Championship seri Mandalika. Tahun ini (2024), Arbi telah mendapatkan kesempatan wildcard di dua seri balapan dunia Moto3, yaitu di seri Catalunya dan seri Aragon, Spanyol.

Baca juga: Fadillah Arbi turun sebagai wildcard pada Moto3 Indonesia di Mandalika

Arbi pun menyampaikan terima kasih kepada Astra Honda Racing Team, Honda Team Asia, yang memberikan kesempatan baginya untuk mendapatkan wildcard untuk meningkatkan pengalaman dan pengetahuannya.

"Saya wildcard jadi tidak ada target untuk mendapatkan poin atau bersaing untuk juara, jadi fokusnya lebih untuk belajar," ujarnya.

Pembalap asal Purworejo, Jawa Tengah mengatakan, akan memanfaatkan kesempatan GP Mandalika untuk mendapatkan pengalaman sebanyak mungkin, termasuk terkait pengaturan motor yang bagus serta adaptasi terhadap ban baru dari Pirelli.

Ia menjelaskan, dalam saat sesi practice yang sudah dilakukan pada Kamis (28/9), ia langsung merasa nyaman dengan pengaturan motor namun masih harus beradaptasi dengan lintasan yang licin pada pagi hari maupun dengan kondisi cuaca panas dan angin kencang pada siang hari.

Pada sesi terakhir, ia juga sudah mencoba motor dengan pengaturan baru termasuk komponen ban baru namun tidak merasa cocok dengan kondisi yang ada yang membuatnya kesulitan mencatatkan waktu terbaiknya.

"Saya akan analisa data lagi hasil practice, coba lagi untuk improve dari riding dan technical motor bersama tim agar besok, insyaallah bisa memberikan yang terbaik," ujarnya.

Arbi sendiri merupakan lulusan Astra Honda Racing School (AHRS) tahun 2019. Ia memulai karir balap internasional di ajang Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) pada musim 2021 saat berusia 15 tahun.

Saat ini, ia berlaga sebagai pembalap regular di ajang balap International FIM JuniorGP yang berbasis di Eropa. Sebagai satu-satunya pembalap Indonesia yang berjuang di kejuaraan balap tersebut, Arbi telah berhasil meraih prestasi membanggakan dengan mencetak sejarah sebagai pembalap Indonesia pertama yang berhasil menapaki podium tertinggi saat bersaing di FIM JuniorGP pada 2023 lalu.

Baca juga: Empat pembalap binaan Astra Honda Indonesia bersaing di GP Mandalika