Nanning, China (ANTARA) - Ajang China-ASEAN Expo ke-21 dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bisnis dan Investasi China-ASEAN digelar di Nanning, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, pada 24-28 September 2024. Di Paviliun Indonesia di Nanning International Convention and Exhibition Center, nampak lalu-lalang pedagang domestik dan asing.

Di sebuah stan perhiasan perak, Dewi Tanuwijaya dari Indonesia mempromosikan produk perhiasan perak kerajinan tangan.

"Kami telah membuat perhiasan perak selama lebih dari 10 tahun, dan perusahaan kami berlokasi di Bali. Produk kami sangat populer di kalangan pelanggan wanita China. Kami berharap dapat menemukan lebih banyak mitra yang bervisi sama di pameran ini," ujar Dewi.

Saat ini, mereka telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan di Chengdu, Yunnan, dan tempat-tempat lain, dan berharap dapat lebih memperluas pasar Guangxi melalui pameran itu.

Beragam produk menarik perhatian di Paviliun Indonesia. Chuang Shun-Hsing, pedagang dari Provinsi Jawa Barat, memperkenalkan produk ukiran kayu kepada para pengunjung.

"Kami sebagian besar menjual produk kayu. Ini kali keenam saya menghadiri pameran ini. Untuk memenuhi preferensi konsumen China, kami secara khusus membuat ukiran tokoh-tokoh seperti Guan Yu, Pixiu (hewan mitologi, anak dari naga), dan Dewa Kekayaan dengan elemen-elemen China, dengan harapan konsumen China akan menyukainya," ujar Chuang Shun-Hsing.

Selain ukiran kayu, gelang kayu naga darah Indonesia juga laris manis. Mereka berharap dapat memperluas basis pelanggan mereka dan mempromosikan budaya dan produk Indonesia dengan lebih baik melalui pameran itu.

"Guangxi terkoneksi dengan negara-negara ASEAN melalui jalur darat dan laut, serta memiliki keunggulan geografis alami. Kami berharap dapat menemukan mitra di Guangxi dan mengembangkan bisnis perhiasan perak," katanya.


Di aula "2024 Guangxi International Sister Cities Exhibition", banyak orang dari dalam dan luar China mengunjungi berbagai kota kembar di Guangxi. Di depan stan Kawasan Metropolitan Rebana Jawa Barat, para pengunjung berkumpul untuk bertanya dan membeli produk-produk khas Indonesia.


China dan Indonesia memiliki jalinan persahabatan sejak lama.

Guangxi, sebagai garis depan dan jendela keterbukaan dan kerja sama China dengan ASEAN, selalu mementingkan pertukaran persahabatan dengan Indonesia.

Kedua belah pihak telah mengembangkan persahabatan yang mendalam melalui bantuan timbal balik.

Pada awal 2017, Guangxi menjalin hubungan kota kembar dengan Provinsi Jawa Barat. Zona Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan China-Indonesia yang dibangun oleh Guangxi Agricultural Reclamation Group dan basis manufaktur kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) yang didirikan oleh SAIC-GM Wuling menjadi saksi kerja sama investasi yang membuahkan hasil antara Provinsi Jawa Barat dan Guangxi.

"Guangxi dan Indonesia memiliki hubungan kerja sama yang baik, dan pertukaran dalam berbagai aspek menjadi semakin erat dalam beberapa tahun terakhir. Kami berharap dapat mempromosikan lebih banyak produk dan budaya kota kembar serta membuat kemajuan baru dalam hubungan persahabatan," ungkap Nabila Fisra Hawali Shulchi, anggota Delegasi Metropolitan Rebana Jawa Barat dari Indonesia.