Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Rabu pagi melemah, turun 35 poin menjadi Rp11.613 per dolar AS dari posisi terakhir sebelumnya Rp11.578 per dolar AS.

"Sentimen negatif masih membayangi laju rupiah sehingga kembali bergerak ke area negatif ke level Rp11.600-an per dolar AS," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada.

Ia memperkirakan volume perdagangan valuta asing cenderung tipis karena pasar akan libur lagi pada Kamis (29/5).

"Pelaku pasar uang cenderung mengamankan asetnya ke dalam bentuk dolar AS seiring dengan banyaknya hari libur pada pekan ini," katanya.

Selain itu, ia menjelaskan, nilai tukar euro yang masih melemah terhadap dolar AS, utamanya karena kebijakan moneter bank sentral Eropa (ECB) yang belum pasti, juga ikut mempengaruhi pergerakan rupiah.

"Ditambah lagi dengan beredarnya spekulasi pihak berhaluan kiri akan dapat memenangkan pemilu Uni Eropa sehingga muncul kekhawatiran akan menghambat upaya ECB dalam meningkatkan pemulihan di ekonomi negara-negara Euro," katanya.

Meski demikian, lanjut dia, nilai tukar rupiah berpeluang kembali menguat setelah Amerika Serikat merevisi data produk domestik yang diperkirakan terpangkas dan ikut melemahkan dolar AS.