Depok (ANTARA News) - Masalah banjir yang seringkali terjadi di Jalan Margonda, Kota Depok, Jawa Barat, harus ditangani mulai dari hilir hingga hulu sehingga masalah tersebut dapat tuntas dilakukan, kata Wakil Walikota Depok H. M Idris Abdul Shomad.

"Penangangan banjir harus dilakukan secara menyeluruh sehingga dapat menyelesaikan dengan tepat," ujarnya di Depok, Rabu.

Pada Kamis sore (22/5) terjadi banjir di Jalan Margonda sehingga menyebabkan kemacetan di wilayah jalan utama di Kota Depok tersebut.

Idris mengatakan, pihaknya telah mengecek kondisi kali sekitar Margonda hilir untuk melihat apakah alirannya lancar atau tidak, karena iasanya yang menghambat karena banyaknya tumpukan sampah lantaran posisi kali berada di atas jalan.

"Posisi jalan seperti kuali, jadi kita harus benar-benar mengecek dari hulu hingga hilirnya," kata mantan Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Depok itu.

Berdasarkan pantauannya, aliran air di drainase-drainase bagus sehingga luapan banjir kemarin segera surut.

Namun, ia menilai, hal itu belum cukup karena kali tetap perlu dikeruk akibat pendangkalan, agar tidak terjadi banjir lagi dikemudian hari.

Selain itu, menurut dia, dibutuhkan juga kesadaran warga untuk tidak membuang sampah sembarangan agar saluran-saluran yang ada tidak tersendat. Resapan air juga harus dibuat di setiap rukun tetangga (RT) di sekitar kali di belakang stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

"Kami akan menambah saluran air, dengan membuat lubang dibawah taman dan drill-drill disekitar sini agar aliran air semakin banyak dan lancar. Sekitar tiga lubang akan dibuat dengan lebar 40 cm," jelasnya.

Ia mengatakan, hal itu terjadi akibat dari ketidakdisiplinan para pengusaha yang tidak memiliki drill dilokasi usahanya.

"Secepatnya kami akan menegur pengusaha-pengusaha tersebut agar membuat drill, karena itu kewajiban mereka," ujarnya menambahkan.

Sementara itu, aparat Kota Depok langsung menerjunkan personelnya untuk melakukan pembongkaran di median jalan Margonda.

"Pembongkaran dilakukan untuk pembuatan lubang, dan itu akan kami lakukan dibeberapa titik," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok Yulistiani Mochtar. (*)