Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan melatih sebanyak 50 peserta teknik merias wajah agar mempunyai keterampilan kerja yang bisa dipakai untuk membuka usaha atau melamar pekerjaan.
“Adapun yang dikerjakan peserta berupa rias wajah (makeup), penataan rambut (hairdo), dan hijab yang dibimbing oleh satu instruktur dan dua asisten,” kata Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) Fidiyah Rokhim di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Satpol PP Kebayoran Lama sidak kantor yang tipu pelamar kerja
Fidiyah mengatakan para peserta akan diberikan materi oleh instruktur berupa cara dan teknik merias.

Dia menambahkan pelatihan ini diikuti 50 peserta dari sepuluh kecamatan di Jakarta Selatan yang sebelumnya sudah melakukan pendaftaran.

“Kemudian untuk menunjang peserta mengembangkan usahanya di bidang tata rias kecantikan, kami juga memberikan gratis kepada mereka sebuah barang yang bermanfaat yakni perlengkapan alat rias, kotak rias, dan pengering rambut usai acara," tuturnya.

Baca juga: Jakarta Utara libatkan 38 perusahaan buka ribuan lowongan kerja
Sementara Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi B, August Hamonangan Pasaribu mengapresiasi inovasi yang dilakukan Sudin Nakertransgi Jakarta Selatan dengan menggelar kegiatan yang baik dan positif.

“Tentunya kegiatan ini sangat baik untuk para warga masyarakat Jakarta Selatan dalam mempersiapkan diri menuju Jakarta Kota Global,” kata August.

Pelatihan berlangsung selama lima hari dari 24 hingga 30 September 2024 yang dilaksanakan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Taman Bahari, Kelurahan Gandaria Selatan, Kecamatan Cilandak.

Dalam kegiatan ini turut hadir Kepala Suku Dinas Nakertransgi Jakarta Selatan Fidiyah Rokhim, Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi B August Hamonangan Pasaribu, Kasi Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Cilandak Wahyudi, dan Plt Sekretaris Kelurahan Gandaria Selatan Asep.

Baca juga: Dua ribu lebih lowongan tersedia di bursa kerja ITC Permata Hijau
Berdasarkan data dari BPS Provinsi DKI Jakarta, tingkat pengangguran terbuka Provinsi DKI Jakarta per Februari 2024 sebesar 6,03 persen dengan jumlah pengangguran sebanyak 328 ribu orang.