Jakarta (ANTARA) - Universal Institute of Professional Management (UIPM) dan Institute for Development of Policy and Local Partnership (IDP-LP) bekerja sama meningkatkan keterampilan pelajar dalam memahami isu-isu global melalui program Youth Diplomatic Global School (YDGS).

“Program ini sangat tepat diluncurkan di tengah berbagai persoalan global yang terjadi saat ini. Dengan dasar itulah menjadi relevan bagi pelajar untuk sejak dini memahami isu global,” kata Head Ambasador Kingdom of Prussia untuk Indonesia, Prof. Dr. Prince Mohammad Soleh Ridwan di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Pemkot Jaksel tanamkan pendidikan lingkungan dan iklim bagi siswa

Ia mengatakan sejak remaja harus mulai mengetahui tentang isu global bisa menjadi upaya membangun perdamaian dunia.

Menurut dia peran remaja saat ini tidak bisa ditempatkan pada konteks lokal atau nasional saja, remaja saat ini secara naluri alamiah mereka bertumbuh dalam konteks global.

“Youth Diplomatic Global School (YDGS) juga didukung Royal Society International Kingdom of Prussia. Maka itu saya sebagai Head Ambasador UIPM UN Ecosoc berinisiatif mendukung gagasan tersebut,” kata dia.

Baca juga: Heru Budi ingatkan pentingnya pendidikan untuk cegah narkoba

Ia mengatakan YDGS ini juga sejalan dengan program tujuan pembangunan berkelanjutan PBB dengan melakukan kolaborasi ke berbagai negara dan keluarga bangsawan nasional dalam menciptakan perdamaian dan kemanusiaan sejalan dengan pembentukan PBB yang dituangkan dalam 17 program Sustainable Development Goals (SDG’s).

“Program ini relevan pula untuk mahasiswa, akademisi dan khalayak umum, agar ikut aktif memahami program SDG’s sekaligus memahami isu-isu global,” paparnya.

Ia menambahkan implementasi SDGs dari PBB atau United Nations telah menjadi komitmen bangsa-bangsa, sebagai upaya membangun peradaban manusia yang lebih baik.

Menurut dia dengan membangun peradaban yang lebih baik perlu kehadiran remaja-remaja yang berkapasitas global.

“Singkatnya semangat Bhinneka Tunggal Ika dan program SDG’s menjadi akselerasi terwujudnya prinsip equity, solidarity dan universality,” katanya

Direktur IDP-LP, Riko Noviantoro mengatakan program YDGS memang didesain untuk menghadirkan remaja Indonesia yang siap berkiprah pada pentas global.

Baca juga: Basri Baco janji kawal pendidikan gratis di Jakarta

Mereka akan menjadi duta perdamaian, duta dialog lintas negara bahkan menjadi diplomat di masa depan.

Program YDGS, lanjutnya bakal diikuti pelajar SMA atau yang sederajat. Pelajar yang ikut program ini dilatih pengetahuan dan keterampilan dalam memahami isu luar negeri.

"Peserta mendapatkan pembekalan dari para ahlinya yang kemudian diajak mengikuti simulasi persidangan di kantor PBB," kata dia.

Dirinya berharap kerjasama IDP-LP dan UIPM UN Ecosoc mampu memberikan nilai tambah kualitas pribadi remaja Indonesia pada masa depan, sekaligus mengasah kemampuan remaja Indonesia untuk bisa memainkan peran Indonesia lebih optimal di kancah global.

“Yakinlah remaja Indonesia bisa menjadi penggerak perdamaian dunia di masa depan,” kata dia.