"Suami istri akan di kumpulkan, karena kan judi online ranah pribadi ya. Kurang lebih 3-4 hari mereka akan diberikan pengetahuan," ujar dia di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Kasus Satpol PP terjerat judi online masih tahap konfirmasi
Heru juga mengatakan akan melibatkan bantuan psikolog lalu mengikutsertakan mereka yang terlihat judi daring dalam tes kesehatan fisik.Baca juga: Kasus Satpol PP terjerat judi online masih tahap konfirmasi
"Kita gunakan 3 hari pertama adalah menggunakan psikolog. Nanti diberikan pembelajaran lagi dan teguran teguran. Dan nanti ada kegiatan kesehatan fisik," kata dia.
Baca juga: Menteri PANRB terbitkan surat edaran tindak tegas ASN pelaku judol
Hal ini Heru sampaikan sebagai tanggapan lanjutan atas informasi yang menyatakan sebanyak 165 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta terlibat judi daring.Baca juga: Menteri PANRB terbitkan surat edaran tindak tegas ASN pelaku judol
Sebelumnya, beredar sebuah surat yang diketahui berasal dari Inspektorat ditujukan ke Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin, berisi pemberitahuan temuan terkait 165 anggotanya yang bermain judi online (judol).
Adapun jumlah transaksi judi daring dari 165 anggota Satpol PP Jakarta pada tahun 2023 senilai sekitar Rp2,3 miliar. Tercatat ada satu anggota yang total depositnya mencapai Rp194.087.791 dengan frekuensi deposit 193 kali.
Inspektorat lalu menyinggung pembinaan kepegawaian dan kode etik kepegawaian.
Baca juga: Polda Metro Jaya tangkap pengelola situs judi online di Sumbar
Sementara itu, ANTARA sudah mencoba meminta keterangan pada Kepala Satpol Pol PP Arifin. Namun hingga saat ini, Arifin belum bersedia memberikan komentar terkait kasus yang menimpa personelnya tersebut.Baca juga: Polda Metro Jaya tangkap pengelola situs judi online di Sumbar