Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berharap pelaksanaan program Ekonomi Biru terus dilanjutkan sebagai road map tata kelola kelautan dan perikanan nasional. Hal ini disampaikannya di hadapan ribuan pelaku utama sektor kelautan dan perikanan pada acara Silaturahmi dan Apresiasi Masyarakat Kelautan dan Perikanan di Sentul, Jawa Barat, Kamis (26/9/2024).





“Saya titipkan lima program Ekonomi Biru, dan saya berharap program ini bisa terus dilanjutkan oleh siapapun nanti yang memimpin KKP,” ungkapnya dalam acara silaturahmi itu yang dihadiri lebih dari 10 ribu nelayan, pembudidaya, pengolah produk perikanan, petambak garam, penyuluh, hingga anggota kelompok masyarakat pengawas (pokmaswas).




Program ekonomi biru mencakup perluasan kawasan konservasi laut, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pembangunan budidaya berkelanjutan di pesisir, darat, dan laut, pengendalian dan pengawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta pembersihan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan Bulan Cinta Laut.




Trenggono optimis program ekonomi biru dapat menjadi solusi sejumlah tantangan yang dihadapi saat ini, seperti ancaman krisis pangan, pemanasan global, hingga pemerataan pertumbuhan ekonomi.




Program ekonomi biru yang sudah berjalan di antaranya modeling budidaya udang, rumput laut, serta nila salin. Disusul modeling Kampung Nelayan Modern, modeling penangkapan ikan terukur, pelaksanaan program BCL, pembangunan Ocean Accounting dan Ocean Big Data, hingga penataan pemanfaatan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil di sejumlah wilayah.




“Saya diam, saya diprotes, saya didemo tidak masalah. Sebab saya meyakini apa yang kami perbuat adalah untuk kepentingan masyarakat kelautan dan perikanan. Saya yakin suatu saat, entah itu lima tahun yang akan datang, entah generasi yang akan datang, akan merasakan buah dari kebijakan yang kita desain untuk kemajuan sektor kelautan dan perikanan,” ungkapnya.




Sementara itu, Dirjen Perikanan Tangkap Lotharia Latif mengatakan kegiatan silaturahmi nelayan nasional dan apresiasi masyarakat kelautan dan perikanan ini dilakukan untuk memperliat sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan.




“Kegiatan ini juga membangun komitmen bersama untuk mendukung penuh terwujudnya misi Presiden RI terpilih periode 2024-2029 khususnya terkait sektor kelautan dan perikanan, termasuk peogram ketahanan pangan dan makan bergizi,” ujarnya.




Pada kegiatan itu juga dibacakan ikrar pemangku kepentingan sektor kelautan dan perikanan yang dibacakan oleh perwakilan nelayan dari seluruh Indonesia. Selain itu juga penyerahan simbolis bantuan untuk nelayan terdampak bencana alam, penyerahan apresiasi mayarakat kelautan dan perikanan yang telah memberikan kontribusi pada program ekonomi biru serta penghargaan Adibakti Mina Bahari.