Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk tengah fokus dalam proses restrukturisasi, baik pada sisi keuangan maupun operasional perusahaan, sebagai bagian dari rencana penyehatan dan penyelamatan perseroan.

Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho, dalam siaran pers di Jakarta, Jumat, mengatakan restrukturisasi menyeluruh ini sejalan dengan aspirasi pemegang saham yang didukung oleh Kementerian BUMN.

Ia menambahkan, Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) ini juga telah disahkan melalui dokumen yang sudah ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 8 Desember 2023.

Pria yang akrab disapa Oho itu melanjutkan, proses restrukturisasi yang telah dimulai pada akhir 2022 itu juga didukung oleh Kementerian Keuangan serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Untuk itu, Waskita, kata dia, terus berkomunikasi secara intensif guna menciptakan hasil restrukturisasi yang dapat menguntungkan berbagai sektor kementerian.

“Tentunya proses negosiasi ini berjalan tidak mudah. Banyak upaya yang dilakukan Waskita demi mencapai kesepakatan dengan seluruh pihak,” tutur Oho.

Berbagai upaya itu, sambung dia, membuahkan hasil dengan disetujuinya Perjanjian Restrukturisasi Induk Perubahan (MRA) oleh 21 kreditur dengan nilai outstanding sebesar Rp26,3 triliun, serta Pokok Perubahan Perjanjian KMK Penjaminan (KMKP) oleh lima kreditur perbankan sebesar Rp5,2 triliun.

Dalam masa restrukturisasi tersebut, Oho menyebut perseroan melakukan sejumlah transformasi bisnis, di antaranya kembali ke bisnis inti, tidak berinvestasi pada jalan tol, dan fokus memaksimalkan kapabilitas, pengalaman dan keahliannya untuk mengerjakan proyek jalan, jembatan, gedung, infrastruktur, air.

“Waskita Karya berkomitmen terus memperkuat tata kelola perusahaan lewat penguatan di sisi governance, risk, dan compliance (GRC). Lalu dilakukan peningkatan kapabilitas sumber daya manusia, salah satunya lewat penguatan sertifikasi pegawai,” jelas dia.

Baca juga: Waskita Karya berkontribusi bangun 1.000 kilometer jalan tol
Baca juga: Waskita Karya Dorong Akuntabilitas dan Keberlanjutan Bisnis Melalui Penilaian BPKP
Baca juga: Wamen BUMN sebut Waskita tak lagi garap proyek jalan tol