"Tentulah, Pak Prabowo sebagai presiden terpilih pasti akan melaksanakan konstitusi karena seperti pesan dari Menteri Luar Negeri, pastilah Pak Prabowo sebagai presiden terpilih akan menjadi garda terdepan (memperjuangkan kemerdekaan Indonesia)," kata HNW usai menghadiri Diskusi Kelompok Terpumpun "Langkah Strategis dan Taktis Indonesia untuk Gaza" di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.
Sejauh ini, menurutnya, Prabowo telah menunjukkan kepedulian terhadap kemerdekaan Palestina seperti melalui pengiriman bantuan kemanusiaan melalui TNI Angkatan Udara dan pemberian bantuan keuangan.
Baca juga: Indonesia minta negara-negara di dunia akui Palestina sekarang
Baca juga: Adara desak pemerintah kirim pasukan perdamaian ke Gaza
Berikutnya dalam kesempatan yang sama, HNW menyampaikan bahwa MPR menyambut baik gerakan-gerakan, baik dari organisasi masyarakat maupun lembaga swadaya masyarakat yang peduli terhadap Palestina, seperti yang dilakukan oleh Adara Relief International.
Sebelumnya, Adara telah menyampaikan sejumlah respons terkait situasi terkini di Palestina di bawah penjajahan Israel.
Di antaranya, lembaga kemanusiaan itu bersama elemen Majelis Ulama Indonesia (MUI), legislatif, lembaga swadaya masyarakat, serta organisasi masyarakat mendesak pemerintah agar mengirim pasukan perdamaian ke Jalur Gaza, Palestina.
"Kami mendesak Pemerintah Indonesia untuk mengirimkan pasukan perdamaian di jantung wilayah perang, khususnya Gaza," kata Direktur Utama Adara Relief International Maryam Rachmayani.
Menurut Maryam, keberadaan pasukan perdamaian itu berguna dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan, melindungi aset-aset bantuan kemanusiaan dari Indonesia, dan mengawal para petugas kemanusiaan Indonesia yang berada di Gaza.
Selain mengirimkan pasukan perdamaian, Adara juga mendesak Pemerintah Indonesia untuk menjadikan isu Palestina sebagai agenda prioritas dalam 100 hari kepemimpinan Presiden Terpilih Pilpres 2024 Prabowo Subianto.
Baca juga: Menlu RI desak Gerakan Non-Blok gunakan pengaruh untuk bela Palestina
Baca juga: Indonesia pertanyakan peran DK PBB dalam mencipta perdamaian