Dokter: Tubuh bagian bawah lebih rawan cedera berat karena kecelakaan
27 September 2024 16:07 WIB
Ilustrasi: Sebuah truk boks berpelat nomor B 9232 SYQ terguling di ruas Jalan DI Panjaitan, Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (26/9/2024). Tidak ada korban luka dan jiwa dalam kecelakaan tunggal itu. (ANTARA/Syaiful Hakim)
Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi lulusan Universitas Indonesia (UI) Imamul Aziz Albar menjelaskan bagian tubuh ekstremitas bawah meliputi panggul hingga kaki, merupakan titik rawan cedera berat yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas.
"Kenanya biasanya ekstremitas bawah, anggota gerak tubuh bawah, berarti kaki, kanan, kiri, panggul, itu yang dominan dan memang angka mortalitasnya cukup berat pada organ-organ ini," kata Imamul dalam sebuah diskusi daring yang dipantau di Jakarta pada Jumat.
Ia menerangkan suatu cedera dikategorikan sebagai cedera berat apabila hal tersebut menyebabkan kerusakan signifikan pada organ tubuh korbannya yang berpotensi menyebabkan kematian.
Baca juga: Dokter: Jangan sembarangan memindahkan korban kecelakaan
Menurutnya, kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab cedera berat yang paling sering ditemui. Kemudian ada kecelakaan kerja yang juga menjadi faktor penyebab umum dari cedera berat.
Tidak hanya bagian tubuh bawah, kata dia, cedera berat juga bisa terjadi di bagian tubuh atas seperti lengan dan kepala, dimana di titik tersebut juga dapat memiliki tingkat mortalitas yang sama fatalnya.
Imamul mengingatkan jangan sembarangan memindahkan orang tergeletak setelah mengalami kecelakaan, untuk mencegah timbulnya cedera fatal yang membahayakan korban.
Baca juga: Dokter: Trauma dan cedera otak sering dialami pasien kecelakaan
"Karena kita tidak tahu nih, tahu-tahu kita mobilisasi atau kita pindahkan (korbannya), ternyata cederanya di leher. Karena leher itu kan kayak gardu listrik ya, jadi nanti bisa fatal (cederanya)," kata Imamul.
Apabila melihat korban yang kecelakaan lalu lintas, kata dia, hal pertama yang dapat dilakukan adalah mengamankan lokasi korban tergeletak dari kendaraan lain yang melintas. Setelah itu segera panggil bantuan ambulans dan menyerahkan penanganan korban kepada petugas medis.
"Jadi, minimal kita membantu mengamankan lokasi, terus kita membantu memanggilkan orang-orang yang berkompeten untuk bantu kita menolong," imbuhnya.
Baca juga: Dokter sebut Novanto cedera kepala dan lecet
"Kenanya biasanya ekstremitas bawah, anggota gerak tubuh bawah, berarti kaki, kanan, kiri, panggul, itu yang dominan dan memang angka mortalitasnya cukup berat pada organ-organ ini," kata Imamul dalam sebuah diskusi daring yang dipantau di Jakarta pada Jumat.
Ia menerangkan suatu cedera dikategorikan sebagai cedera berat apabila hal tersebut menyebabkan kerusakan signifikan pada organ tubuh korbannya yang berpotensi menyebabkan kematian.
Baca juga: Dokter: Jangan sembarangan memindahkan korban kecelakaan
Menurutnya, kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab cedera berat yang paling sering ditemui. Kemudian ada kecelakaan kerja yang juga menjadi faktor penyebab umum dari cedera berat.
Tidak hanya bagian tubuh bawah, kata dia, cedera berat juga bisa terjadi di bagian tubuh atas seperti lengan dan kepala, dimana di titik tersebut juga dapat memiliki tingkat mortalitas yang sama fatalnya.
Imamul mengingatkan jangan sembarangan memindahkan orang tergeletak setelah mengalami kecelakaan, untuk mencegah timbulnya cedera fatal yang membahayakan korban.
Baca juga: Dokter: Trauma dan cedera otak sering dialami pasien kecelakaan
"Karena kita tidak tahu nih, tahu-tahu kita mobilisasi atau kita pindahkan (korbannya), ternyata cederanya di leher. Karena leher itu kan kayak gardu listrik ya, jadi nanti bisa fatal (cederanya)," kata Imamul.
Apabila melihat korban yang kecelakaan lalu lintas, kata dia, hal pertama yang dapat dilakukan adalah mengamankan lokasi korban tergeletak dari kendaraan lain yang melintas. Setelah itu segera panggil bantuan ambulans dan menyerahkan penanganan korban kepada petugas medis.
"Jadi, minimal kita membantu mengamankan lokasi, terus kita membantu memanggilkan orang-orang yang berkompeten untuk bantu kita menolong," imbuhnya.
Baca juga: Dokter sebut Novanto cedera kepala dan lecet
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024
Tags: