TNI-polisi Timor Leste patroli bersama
27 Mei 2014 10:35 WIB
Dokumen foto Prajurit TNI berjaga di perbatasan Indonesia dengan Timor Leste di Desa Looluna, Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). TNI di lokasi ini memiliki Pos Kesehatan yang dapat dimanfaatkan warga. (ANTARA/Yudhi Mahatma)
Kupang (ANTARA News) - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Tentara Nasional Indonesia (Satgas Pamtas TNI) dari Batalyon Infantri 742/Satya Wira Yudha (SWY) bersama polisi Timor Leste menggelar patroli bersama guna lebih menjamin keamanan di perbatasan kedua negara
"Itu langkah yang kita lakukan saat ini, selain melakukan sejumlah kegiatan komunikasi border meeting dengan pihak satuan pengamanan Timor Lesete," kata Komandan Satgas Pamtas RI-Timor Leste Batalyon Infantri 742/SWY Letkol Inf Fransiskus Ari Susetio, yang dihubungi dari Kupang, Selasa.
Ia mengatakan, secara faktual kondisi keamanan di perbatasan kedua negara sangat aman dan terkendali karena warganya masih serumpun, sehingga masing-masing warga dapat melakukan kegiatan harian secara normal.
Ia menilai, keamanan yang kondusif dapat dibangun di antara sesama prajurit perbatasan kedua negara dengan cara menghindari sejumlah persoalan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban dua negara.
"Jika ada persoalan, maka jalur komunikasi yang terbuka yang dipakai antardua pihak keamanan batas negara," katanya.
Selain itu, setiap warga di masing-masing batas negara diberi pemahaman dan pengetahuan untuk juga terlibat menjaga kondisi wilayah batas masing-masing, sehingga tidak memicu kondisi yang bisa mengacaukan hubungan kerja sama dan kekerabatan mereka.
Untuk di wilayah Kabupaten Belu, Timor Tengah Utara (TTU), Kabupaten Kupang dan Malaka, ia mengemukakan, TNI Yonif 742/SWY juga melakukan sejumlah kegiatan sosial sebagai bagian dari membangun kemitraan dan kemanunggalan bersama rakyat untuk kepentingan kesejahtaraan dan kedamaian masyarakat.
Ia mengemukakan, ada lima kegiatan besar yang dilakukan di tengah masyarakat untuk membangun kesejahteraan dan nasionalisme kebangsaan warga perbatasan, yaitu kegiatan dalam bidang pendidikan, kesehatan, cinta Pancasila, kewirausahaan, dan aksi personel Wira Yudha berbagi.
"Semua kegiatan itu sedang dilakukan dengan pelibatan masyarakat secara utuh untuk membangun ekonomi dan solidaritas nasionalisme yang paripurna," katanya menambahkan. (*)
"Itu langkah yang kita lakukan saat ini, selain melakukan sejumlah kegiatan komunikasi border meeting dengan pihak satuan pengamanan Timor Lesete," kata Komandan Satgas Pamtas RI-Timor Leste Batalyon Infantri 742/SWY Letkol Inf Fransiskus Ari Susetio, yang dihubungi dari Kupang, Selasa.
Ia mengatakan, secara faktual kondisi keamanan di perbatasan kedua negara sangat aman dan terkendali karena warganya masih serumpun, sehingga masing-masing warga dapat melakukan kegiatan harian secara normal.
Ia menilai, keamanan yang kondusif dapat dibangun di antara sesama prajurit perbatasan kedua negara dengan cara menghindari sejumlah persoalan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban dua negara.
"Jika ada persoalan, maka jalur komunikasi yang terbuka yang dipakai antardua pihak keamanan batas negara," katanya.
Selain itu, setiap warga di masing-masing batas negara diberi pemahaman dan pengetahuan untuk juga terlibat menjaga kondisi wilayah batas masing-masing, sehingga tidak memicu kondisi yang bisa mengacaukan hubungan kerja sama dan kekerabatan mereka.
Untuk di wilayah Kabupaten Belu, Timor Tengah Utara (TTU), Kabupaten Kupang dan Malaka, ia mengemukakan, TNI Yonif 742/SWY juga melakukan sejumlah kegiatan sosial sebagai bagian dari membangun kemitraan dan kemanunggalan bersama rakyat untuk kepentingan kesejahtaraan dan kedamaian masyarakat.
Ia mengemukakan, ada lima kegiatan besar yang dilakukan di tengah masyarakat untuk membangun kesejahteraan dan nasionalisme kebangsaan warga perbatasan, yaitu kegiatan dalam bidang pendidikan, kesehatan, cinta Pancasila, kewirausahaan, dan aksi personel Wira Yudha berbagi.
"Semua kegiatan itu sedang dilakukan dengan pelibatan masyarakat secara utuh untuk membangun ekonomi dan solidaritas nasionalisme yang paripurna," katanya menambahkan. (*)
Pewarta: Yohanes Adrianus
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014
Tags: