China akan intensifkan dan tingkatkan pelestarian peninggalan budaya
27 September 2024 14:19 WIB
Patung kepala berwarna dipajang pada pameran peringatan 50 tahun penemuan dan penggalian Pasukan Terakota yang terkenal Museum Situs Makam Kaisan Qinshihuang di Xi'an, ibu kota Provinsi Shaanxi, China barat laut, pada 8 September 2024. (ANTARA/Xinhua/Li Yibo)
Beijing (ANTARA) - China akan meningkatkan upaya untuk melestarikan peninggalan budayanya, meningkatkan pengelolaannya, dan menciptakan cara-cara yang lebih menarik bagi masyarakat untuk mengapresiasi warisan budayanya yang kaya, menurut Administrasi Warisan Budaya Nasional (National Cultural Heritage Administration/NCHA) China.
Dengan sejarah selama lebih dari 5.000 tahun, China merupakan rumah bagi lebih dari 760.000 peninggalan budaya tidak bergerak dan 108 juta peninggalan budaya bergerak milik negara, ujar Wakil Direktur NCHA Guan Qiang. Setelah Poros Tengah Beijing yang berusia 700 tahun ditambahkan ke dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO pada Juli tahun ini, jumlah Situs Warisan Dunia di China mencapai 59, memperkuat posisi negara itu sebagai salah satu sumber harta karun budaya terbesar di dunia.
Survei nasional keempat mengenai peninggalan budaya tidak bergerak yang sedang berlangsung di China telah memasuki fase optimal dalam hal survei lapangan, kata Guan dalam konferensi pers di Beijing, Rabu (25/9).
Hingga 23 September, tim survei telah meninjau lebih dari 253.000 peninggalan budaya tidak bergerak, atau 33 persen dari yang tercakup dalam survei nasional ketiga yang berlangsung dari 2007 hingga 2011, dan menemukan lebih dari 18.000 peninggalan baru, menurut Guan.
Survei nasional keempat itu, yang diluncurkan pada November 2023, melibatkan lebih dari 5.000 tim sensus yang terdiri dari 45.000 lebih personel, 50 persen lebih banyak dari jumlah orang yang terlibat dalam survei nasional sebelumnya.
Guan juga menyoroti kemajuan dalam hal legislasi, seraya menyebutkan bahwa draf revisi undang-undang perlindungan peninggalan budaya China telah diserahkan kepada anggota parlemen untuk dibahas.
Selain itu, berbagai kemajuan ilmiah dan teknologi dalam pelestarian peninggalan budaya telah diintegrasikan ke dalam sistem inovasi negara tersebut, dengan kemajuan signifikan berhasil dicapai dalam sejumlah proyek penelitian dan pengembangan (litbang) utama, Guan menambahkan.
NCHA berencana untuk meningkatkan kerja samanya dengan otoritas terkait guna membentuk badan-badan koordinasi yang didedikasikan untuk pelestarian dan pewarisan budaya. Sistem inspeksi juga akan diluncurkan untuk memfasilitasi perlindungan sistematis dan pengawasan terpadu terhadap warisan budaya, imbuh Guan.
Dengan sejarah selama lebih dari 5.000 tahun, China merupakan rumah bagi lebih dari 760.000 peninggalan budaya tidak bergerak dan 108 juta peninggalan budaya bergerak milik negara, ujar Wakil Direktur NCHA Guan Qiang. Setelah Poros Tengah Beijing yang berusia 700 tahun ditambahkan ke dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO pada Juli tahun ini, jumlah Situs Warisan Dunia di China mencapai 59, memperkuat posisi negara itu sebagai salah satu sumber harta karun budaya terbesar di dunia.
Survei nasional keempat mengenai peninggalan budaya tidak bergerak yang sedang berlangsung di China telah memasuki fase optimal dalam hal survei lapangan, kata Guan dalam konferensi pers di Beijing, Rabu (25/9).
Hingga 23 September, tim survei telah meninjau lebih dari 253.000 peninggalan budaya tidak bergerak, atau 33 persen dari yang tercakup dalam survei nasional ketiga yang berlangsung dari 2007 hingga 2011, dan menemukan lebih dari 18.000 peninggalan baru, menurut Guan.
Survei nasional keempat itu, yang diluncurkan pada November 2023, melibatkan lebih dari 5.000 tim sensus yang terdiri dari 45.000 lebih personel, 50 persen lebih banyak dari jumlah orang yang terlibat dalam survei nasional sebelumnya.
Guan juga menyoroti kemajuan dalam hal legislasi, seraya menyebutkan bahwa draf revisi undang-undang perlindungan peninggalan budaya China telah diserahkan kepada anggota parlemen untuk dibahas.
Selain itu, berbagai kemajuan ilmiah dan teknologi dalam pelestarian peninggalan budaya telah diintegrasikan ke dalam sistem inovasi negara tersebut, dengan kemajuan signifikan berhasil dicapai dalam sejumlah proyek penelitian dan pengembangan (litbang) utama, Guan menambahkan.
NCHA berencana untuk meningkatkan kerja samanya dengan otoritas terkait guna membentuk badan-badan koordinasi yang didedikasikan untuk pelestarian dan pewarisan budaya. Sistem inspeksi juga akan diluncurkan untuk memfasilitasi perlindungan sistematis dan pengawasan terpadu terhadap warisan budaya, imbuh Guan.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024
Tags: