Harris: AS punya kepentingan strategis untuk mendukung Ukraina
27 September 2024 11:50 WIB
Arsip - Wakil Presiden AS dan kandidat presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, unggul atas rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump, dalam hal manajemen ekonomi, menurut hasil survei yang dilakukan oleh Financial Times dan Ross School of Business dari Universitas Michigan yang dirilis pada Minggu (15/9) / ANTARA/Anadolu/py
Washington (ANTARA) - Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris mengatakan pada Kamis bahwa Amerika akan terus mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia karena itu merupakan kepentingan strategis negaranya.
“Amerika Serikat mendukung Ukraina, bukan karena alasan amal, namun karena hal tersebut merupakan kepentingan strategis kami,” kata Harris pada konferensi pers dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih, Kamis (26/9).
Harris menyampaikan bahwa Amerika Serikat akan terus memberikan bantuan keamanan yang dibutuhkan Ukraina agar berhasil di medan perang.
Pernyataannya muncul setelah AS mengumumkan paket senjata militer baru dan bantuan hampir 8 miliar dolar AS (Rp121 triliun) untuk perjuangan Ukraina melawan Rusia.
Menekankan bahwa dukungannya terhadap rakyat Ukraina tak tergoyahkan, Harris mengatakan dirinya akan bekerja untuk memastikan Ukraina menang dalam perang, agar aman, tenteram, dan sejahtera.
Haris menilai rakyat Ukraina dengan berani membela tanah air, kebebasan dan demokrasi melawan diktator brutal, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Jika kita membiarkan agresor seperti Putin mengambil alih tanah tanpa mendapat hukuman, maka mereka akan terus menyerang dan Putin bisa mengarahkan perhatiannya pada Polandia, negara-negara Baltik, dan sekutu NATO lainnya,” ucapnya.
Menurutnya, pemimpin Rusia tersebut dapat mengakhiri perang dengan menarik pasukan dari Ukraina.
Lebih lanjut Harris mencatat bahwa ada beberapa pihak di Amerika yang akan memaksa Ukraina menyerahkan sebagian besar wilayahnya dan mengatakan usulan tersebut sama dengan usulan Putin.
“Dan mari kita perjelas, itu bukanlah proposal perdamaian. Sebaliknya, mereka mengusulkan untuk menyerahkan diri, yang mana berbahaya dan tidak dapat diterima," tegasnya.
Zelenskyy, pada bagiannya, mengatakan bahwa penting bagi Ukraina untuk sepenuhnya dapat dipahami dan bekerja dalam koordinasi penuh dengan AS.
Dia menekankan bahwa Rusia perlu diberi tekanan untuk menghentikan perang dan menciptakan perdamaian yang benar-benar abadi dan adil.
“Ini adalah prioritas utama bagi kami dan bagi negara-negara pencinta kebebasan lainnya untuk mencapai perdamaian yang nyata, bukan yang beku, tapi nyata, kedamaian yang nyata bagi kami,” ucapnya.
Beralih ke serangan Rusia baru-baru ini terhadap Ukraina, Zelenskyy berkata pihaknya perlu segera memperkuat pertahanan udara Ukraina untuk menyelamatkan ribuan nyawa dan mengurangi teror Rusia hingga mencapai titik nol.
Sumber : Anadolu
Baca juga: Presiden Biden yakin Putin tidak akan bertahan dalam perang Ukraina
Baca juga: AS uji kesabaran Moskow bila izinkan Ukraina serang jauh ke Rusia
Baca juga: AS umumkan bantuan kemanusiaan Rp10,7 T untuk Ukraina
“Amerika Serikat mendukung Ukraina, bukan karena alasan amal, namun karena hal tersebut merupakan kepentingan strategis kami,” kata Harris pada konferensi pers dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih, Kamis (26/9).
Harris menyampaikan bahwa Amerika Serikat akan terus memberikan bantuan keamanan yang dibutuhkan Ukraina agar berhasil di medan perang.
Pernyataannya muncul setelah AS mengumumkan paket senjata militer baru dan bantuan hampir 8 miliar dolar AS (Rp121 triliun) untuk perjuangan Ukraina melawan Rusia.
Menekankan bahwa dukungannya terhadap rakyat Ukraina tak tergoyahkan, Harris mengatakan dirinya akan bekerja untuk memastikan Ukraina menang dalam perang, agar aman, tenteram, dan sejahtera.
Haris menilai rakyat Ukraina dengan berani membela tanah air, kebebasan dan demokrasi melawan diktator brutal, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Jika kita membiarkan agresor seperti Putin mengambil alih tanah tanpa mendapat hukuman, maka mereka akan terus menyerang dan Putin bisa mengarahkan perhatiannya pada Polandia, negara-negara Baltik, dan sekutu NATO lainnya,” ucapnya.
Menurutnya, pemimpin Rusia tersebut dapat mengakhiri perang dengan menarik pasukan dari Ukraina.
Lebih lanjut Harris mencatat bahwa ada beberapa pihak di Amerika yang akan memaksa Ukraina menyerahkan sebagian besar wilayahnya dan mengatakan usulan tersebut sama dengan usulan Putin.
“Dan mari kita perjelas, itu bukanlah proposal perdamaian. Sebaliknya, mereka mengusulkan untuk menyerahkan diri, yang mana berbahaya dan tidak dapat diterima," tegasnya.
Zelenskyy, pada bagiannya, mengatakan bahwa penting bagi Ukraina untuk sepenuhnya dapat dipahami dan bekerja dalam koordinasi penuh dengan AS.
Dia menekankan bahwa Rusia perlu diberi tekanan untuk menghentikan perang dan menciptakan perdamaian yang benar-benar abadi dan adil.
“Ini adalah prioritas utama bagi kami dan bagi negara-negara pencinta kebebasan lainnya untuk mencapai perdamaian yang nyata, bukan yang beku, tapi nyata, kedamaian yang nyata bagi kami,” ucapnya.
Beralih ke serangan Rusia baru-baru ini terhadap Ukraina, Zelenskyy berkata pihaknya perlu segera memperkuat pertahanan udara Ukraina untuk menyelamatkan ribuan nyawa dan mengurangi teror Rusia hingga mencapai titik nol.
Sumber : Anadolu
Baca juga: Presiden Biden yakin Putin tidak akan bertahan dalam perang Ukraina
Baca juga: AS uji kesabaran Moskow bila izinkan Ukraina serang jauh ke Rusia
Baca juga: AS umumkan bantuan kemanusiaan Rp10,7 T untuk Ukraina
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024
Tags: