Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Manajemen RSUD Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah menyiapkan ruangan untuk penempatan peralatan penanganan penyakit stroke, kanker dan saraf di wilayah itu.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Rejang Lebong Dhendi Novianto Saputra di Rejang Lebong, Kamis, mengatakan RSUD Rejang Lebong pada tahun 2024 ini mendapatkan bantuan hibah dari Bank Dunia melalui Kemenkes berupa alat kesehatan dengan nilai mencapai Rp48 miliar.

"Saat ini sedang dilakukan pembangunan ruangan untuk peralatan bantuan hibah dari Kemenkes, kita pusatkan di bagian bawah gedung rawat inap lantai empat," kata dia.

Dia menjelaskan gedung yang disiapkan nantinya akan menjadi tempat pelayanan penanganan penyakit jantung berupa ct scan, kemudian ct toksin untuk kanker dan cath lab untuk penyakit saraf.

"Peralatan hibah dari Kemenkes ini diperkirakan pada bulan November 2024 sudah sampai ke Rejang Lebong. Saat ini kita masih mengejar penyelesaian pembangunan ruangannya dulu," terangnya.

Dia berharap dengan adanya peralatan cath lab, ct scan dan ct toksin ini nantinya warga Rejang Lebong terkena stroke, kanker dan neurologi (saraf) tidak lagi dirujuk ke luar kota karena sudah bisa dilakukan di RSUD Rejang Lebong.

"Selain menyiapkan sarana prasarana kita juga menyiapkan tenaga kesehatan atau personel. Sudah ada dua orang dokter yang kita utus untuk mengikuti pelatihan atau pendidikan," ujarnya.

Personel yang dikirim mengikuti pelatihan tersebut, tambah dia, adalah dokter spesialis yang mengambil sub spesialis, nantinya mereka akan menangani cath lab dengan lama pendidikan selama enam bulan. Kemudian satu orang lagi untuk ct scan yang akan menangani masalah jantung.

"Sudah kita kirimkan ke rumah sakit-rumah sakit rujukan nasional contohnya dengan RS Otak Nasional, RS Dharmais dan beberapa rumah sakit rujukan nasional lainnya termasuk rumah sakit jiwa RSJKO Bengkulu dan RSJ di Bogor," demikian Dhendi.