Jakarta (ANTARA) - Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai kisaran 5,18 persen pada 2025.

Ia menilai salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi tahun depan berasal dari daya konsumsi masyarakat.

“Kita lihat pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini, proyeksi kita masih sama di 5,06 persen. Kemarin di 2024 semester I itu rata-ratanya di 5,08 persen, jadi sebenarnya masih relatif relevan dan 'in line' dengan proyeksi kami sepanjang tahun ini. Tahun depan ini ada peluang kemudian Indonesia itu akan tumbuh di kisaran 5,18 persen,” kata Andry dalam acara Economic Outlook Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas secara virtual di Jakarta, Kamis.

Dalam paparannya, Andry menjelaskan peningkatan pertumbuhan ekonomi tahun 2025 diikuti dengan prediksi inflasi di kisaran 3,13 persen, serta suku Bank Indonesia (BI) yang berada di level 5 persen. Sementara itu, pertumbuhan kredit dan deposit diprediksi naik masing-masing 11,04 persen dan 8,58 persen.

Adapun Bank Mandiri juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 5,06 persen hingga akhir 2024.

Baca juga: Mandiri Sekuritas proyeksikan IHSG mampu capai 7.800 hingga akhir 2024

Baca juga: Bank Mandiri proyeksikan ekonomi RI tumbuh 5,06 persen akhir 2024


Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Eka Fitria mengatakan katalis utamanya didasarkan pada kinerja ekonomi sejauh ini yang relatif masih solid.

"Ekonomi makro Indonesia masih tangguh, kinerja ekonomi kuartal II sebesar 5,05 persen relatif kuat meski melambat dibanding kuartal I. Pertumbuhan ekonomi ditopang konsumsi masyarakat dan investasi,” kata Eka.

Eka menjelaskan, adanya penurunan suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) maupun bank sentral AS (The Fed) bakal meningkatkan likuiditas global yang mendukung pertumbuhan ekonomi.

Hal tersebut tercermin dari data di mana beberapa minggu terakhir, telah banyak modal asing yang masuk ke dalam instrumen investasi Indonesia.

Berdasarkan Mandiri Spending Index, belanja masyarakat tercatat relatif stabil di sepanjang kuartal III 2024. Konsumsi masyarakat masih didorong oleh sektor gaya hidup, utamanya dari kelompok anak muda.

“Kelompok usia muda menjadi faktor pendorong penting pertumbuhan ekonomi setelah pandemi,” ujarnya.

Kemudian secara sektoral, perkembangan ekonomi Indonesia menunjukkan tren yang menguat dengan dukungan peningkatan sektor mobilitas seperti hotel, restoran, transportasi dan pergudangan.

Selain itu, sektor jasa hiburan juga menjadi aspek yang turut menopang pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Bank Mandiri: Makan bergizi gratis berpotensi tingkatkan PDB 1,94%

Baca juga: Ekonom Mandiri ungkap risiko ekonomi RI jika Trump menang Pemilu AS