“Kami tidak hanya ingin menjadi penyedia solusi kesehatan yang terpercaya, tetapi juga mitra jangka panjang bagi pemerintah, organisasi pasien, asosiasi medis, sektor swasta, dan masyarakat luas. Fokus utama kami selalu pada kepentingan pasien, bagaimana kita bisa memberikan perawatan yang terbaik, meningkatkan kualitas hidup mereka, dan mendukung perjalanan mereka melawan penyakit ini," kata Shinta dalam acara diskusi mengenai limfoma hodgkin di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan melalui Bulan Kesadaran Limfoma, komitmen ini dapat menciptakan dampak positif yang nyata bagi pasien Limfoma Hodgkin di Indonesia.
Limfoma adalah salah satu jenis kanker yang menyerang sistem limfatik, bagian penting dari sistem kekebalan tubuh manusia. Ada dua jenis utama limfoma, yaitu Limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin.
Limfoma Hodgkin, meskipun lebih jarang ditemukan, memiliki ciri khas sel Reed-Sternberg dan sering kali menyerang orang dewasa muda serta mereka yang berusia di atas 55 tahun.
Baca juga: Kemenkes dorong masyarakat rajin periksa kesehatan cegah kanker
Baca juga: Membedakan kanker limfoma dengan TBC
Berbagai tantangan dihadapi pasien kanker khususnya akses terhadap diagnosis dan pengobatan seperti masalah psikologis, informasi dan keuangan, kata ketua umum CISC Aryanthi Baramuli Putri yang juga penyintas kanker.
"Itulah mengapa CISC didirikan sebagai sebuah organisasi pasien, guna memberikan informasi dan dukungan psikososial. Dari sekitar 3.000 anggota CISC, terdapat sekitar 250 rekan-rekan penyintas Limfoma (termasuk Hodgkin dan non-Hodgkin)," tambah Aryanthi.
Salah satu penyintas kanker limfoma hodgkin, Intan Khasanah mengatakan ketepatan diagnosis di awal sangat penting untuk menghindari kondisi tubuh yang semakin buruk dengan stadium yang lebih lanjut.
Sementara pasien pejuang limfoma hodgkin, Ias mengatakan konsisten dalam menjalani perawatan juga dibutuhkan bagi pasien untuk meningkatkan kualitas hidup dan berjuang melawan kanker hingga sembuh total.
Baca juga: Mengenal gejala kanker limfoma hodgkin dan faktor risiko
Baca juga: Dokter imbau masyarakat hindari paparan zat asing cegah kanker darah