"Rencana dan program transisi energi kita banyak dan beragam. Tidak sedikit tantangan yang akan dihadapi, tetapi juga banyak peluang yang harus kita tangkap. Transisi energi diharapkan akan membuka lapangan kerja baru ke depan. Oleh karena itu, kita perlu mempersiapkan kualifikasi dan kompetensi SDM yang dibutuhkan untuk mendukung program transisi energi dan target Net Zero Emission pada 2060," kata dia.
Lebih lanjut, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian ESDM Prahoro Nurtjahyo menyampaikan The 2nd Human Capital Summit akan dilaksanakan pada Juni 2025 mendatang. Namun, menuju acara puncak tersebut, beberapa kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bakal digelar untuk mengumpulkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan.
Ia menyampaikan, acara ini bertujuan untuk menyusun dokumen policy framework yang akan menjadi panduan dalam pengembangan SDM di sektor energi.
Dokumen ini diharapkan memberikan arah yang jelas dan strategis dalam mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten, inovatif, dan siap menghadapi tantangan di masa depan, sekaligus mentransformasi tenaga kerja yang lebih berorientasi lingkungan (green collar workforce), sehingga mendukung transisi energi.
Baca juga: Indonesia-Swiss gelar pelatihan mini grid pacu pengembangan EBT
Baca juga: Indonesia-Australia bahas pengembangan SDM industri semikonduktor
Baca juga: PLN perkuat kompetensi SDM jawab tantangan transisi energi
Baca juga: Pertamina siapkan SDM handal jalankan program transisi energi