Hangzhou (ANTARA) - Pameran Perdagangan Digital Global (Global Digital Trade Expo) ketiga dibuka pada Rabu (25/9) di Hangzhou, ibu kota Provinsi Zhejiang, China timur, dengan menampilkan inovasi-inovasi teknologi terbaru dan pengembangan bisnis di sektor ekonomi digital.

Mengusung tema "Perdagangan Digital, Akses Global" (Digital Trade, Global Access), edisi tahun ini telah menarik lebih dari 1.500 perusahaan baik dari dalam maupun luar China, termasuk lebih dari 300 perusahaan internasional.

Sebanyak 30.000 lebih pembeli telah mendaftar untuk berpartisipasi dalam acara tersebut, dengan lebih dari 6.000 di antaranya berasal dari mancanegara dan berbagai kawasan.

Sebanyak 446 produk dan teknologi baru dijadwalkan akan dipamerkan dalam perhelatan yang berlangsung selama lima hari itu. Secara khusus, pameran tahun ini telah menyiapkan area pameran khusus untuk robot yang dilengkapi dengan inovasi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan solusi lalu lintas cerdas untuk ekonomi ketinggian rendah (low-altitude economy).

Skala ekonomi ketinggian rendah China diperkirakan telah melampaui 500 miliar yuan (1 yuan = Rp2.162) pada 2023, dengan skalanya diperkirakan akan meningkat menjadi 2 triliun yuan pada 2030, menurut Administrasi Penerbangan Sipil China (Civil Aviation Administration of China/CAAC).

Diselenggarakan bersama oleh pemerintah Provinsi Zhejiang dan Kementerian Perdagangan China, acara tersebut merupakan satu-satunya pameran bertema perdagangan digital di tingkat nasional pada saat ini. Industri digital China telah mencatat pertumbuhan yang kuat dalam beberapa tahun terakhir, dengan total pendapatan sebesar 32,5 triliun yuan pada 2023.