Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) Jakarta Timur menyebutkan telah menjangkau vaksinasi rabies bagi hewan penular rabies (HPR) sebanyak 9.620 hewan atau 80,2 persen dari target.

"Target dari vaksinasi rabies di Jakarta Timur pada 2024 sebanyak 12.000 ekor hewan peliharaan. Hingga saat ini yang tervaksinasi sudah mencapai 80,2 persen atau 9.620 HPR," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas KPKP Jaktim Iwan Indriyanto di sela-sela kegiatan vaksinasi HPR secara drive thru (layanan tanpa turun) di halaman Kantor Wali Kota Jaktim, Kamis.

Baca juga: DKI sosialisasikan rabies ke warga untuk pertahankan bebas rabies
Layanan gratis itu digelar dalam rangka menyambut World Rabies Day yang diperingati setiap 28 September.

Kegiatan vaksinasi akan terus dilakukan, yang mana sebelumnya Sudin KPKP Jaktim telah melakukan vaksinasi rabies di wilayah perbatasan, yaitu di Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Kelurahan Ujung Menteng, dan Kecamatan Cakung.

"Kegiatan ini akan kita terus dilanjutkan hingga November 2024. Kita yakin akan melebihi dari target. Ini upaya kami agar Jakarta Timur dapat terbebas dari penularan rabies," kata Iwan.

Baca juga: KPKP DKI sasar hewan tak berpemilik untuk sterilisasi dan vaksinasi
Sementara itu, Wali Kota Jaktim M Anwar yang meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi rabies itu menyebut kegiatan tersebut sebagai upaya untuk mempertahankan predikat bebas rabies di DKI Jakarta,.

"Dan ini merupakan ruang bagi warga untuk memvaksin hewan peliharaannya, mulai dari kucing, anjing, musang, dan kera," kata Anwar.

Kegiatan vaksinasi itu melibatkan 12 personel dibantu petugas medis dari klinik hewan Awal Care. Bagi hewan yang telah divaksin akan diberikan sertifikat dan bantuan pakan hewan.

Salah satu warga Kelurahan Kramat Jati, Imanuel mengaku senang dapat membawa hewan peliharaannya untuk divaksin.


Baca juga: 2.546 hewan penular rabies di Jakpus telah divaksin
Dirinya mengaku mengetahui informasi melalui media sosial Kota Jakarta Timur untuk kemudian ke lokasi menggunakan ojek online.

"Senang dan ini menjadikan peliharaan saya sehat," tuturnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyosialisasikan secara masif terkait penyakit rabies kepada warga termasuk peserta didik di satuan pendidikan untuk mempertahankan status Jakarta bebas rabies.

Hal ini disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah mewakili Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo dalam seminar daring "Mempertahankan Provinsi DKI Jakarta Bebas Rabies" yang diadakan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta pada Senin (23/9).

Jumlah satuan pendidikan di DKI Jakarta cukup banyak, 8.000 satuan pendidikan negeri maupun swasta dengan 1,3 juta siswa. "Kalau (pengetahuan tentang rabies) ini masif disosialisasikan maka mempertahankan DKI bebas rabies tetap dapat terwujudkan," kata Taga.

Di sisi lain, kata dia, kegiatan sosialisasi yang berkolaborasi Dinas KPKP dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia 2024.

"Sekaligus sebagai salah satu upaya peningkatan peran serta peserta didik dalam kepedulian lingkungan terutama menyayangi hewan peliharaan. Ini juga berkaitan dengan pendidikan karakter yang ada di sekolah," ujar Taga.

Rabies merupakan salah satu penyakit menular dan menjadi masalah kesehatan masyarakat. Taga mengatakan warga perlu memahami penyakit ini secara utuh karena tergolong penyakit berbahaya untuk kesehatan dengan tingkat kematian cukup tinggi.