Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Harga ayam potong di Sampit, Kalimantan Tengah, melambung menjadi Rp30 ribu per kilogram sehingga dikeluhkan pembeli yang khawatir akan terus meninggi pada bulan Ramadhan.

"Bulan lalu sempat Rp25 ribu per kilogram, kemudian baru-baru ini naik menjadi Rp28 ribu, dan sekarang sudah mencapai Rp30 ribu per kilogram. Ini sudah sangat membebani masyarakat," kata Hana, salah seorang pembeli di Pasar Keramat Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Minggu.

Permintaan ayam potong di Sampit cukup besar karena minat masyarakat untuk mengonsumsi daging ayam juga tinggi. Alasannya, daging ayam mudah untuk dimasak menjadi berbagai menu masakan.

Kenaikan harga ini mulai dikeluhkan para pembeli karena sebulan terakhir ini tren harga terus meningkat. Masyarakat khawatir harga akan terus naik saat Ramadhan nanti karena biasanya permintaan tinggi.

"Sudah menjadi kebiasaan harga kebutuhan, termasuk ayam potong akan naik saat bulan Ramadhan. Ini yang menjadi kekhawatiran karena saat ini saja harga ayam sudah tinggi, apalagi nanti saat bulan puasa," kata Hana.

Jumlah produksi unggas di Kotim belum mampu memenuhi seluruh permintaan pasar. Akibatnya, sebagian kebutuhan ayam potong dipasok dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Ketergantungan ini membuat harga ayam sering tidak stabil. Jika pasokan berkurang atau tidak seimbang dengan permintaan, harga biasanya berangsur naik lantaran stok di pasaran menipis.

"Kami tidak tahu penyebab kenaikan karena harga di tingkat agen juga sudah naik. Kami sebenarnya hanya menyesuaikan harga agar tetap bisa mendapatkan untung karena harga ambilannya di agen juga sudah naik," kata Niah, seorang pedagang ayam.

Seperti halnya pembeli, Niah juga berharap harga turun dan stabil karena jika tetap tinggi maka pedagang seperti dirinya juga tidak diuntungkan. Harga tinggi biasanya berimbas pada menurunnya daya beli masyarakat sehingga omzet dan keuntungan juga berkurang.

(KR-NJI/A013)