"Tidak banyak bukti petunjuk yang bisa kami peroleh dari lokasi perampokan maupun hasil penyelidikan yang dilakukan. Semua masih gelap," kata Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Supriyanto, Minggu.
Meski menyebut ada sejumlah orang lokal yang dicurigai terlibat dalam peristiwa perampokan menggunakan senjata api dan sejenis clurit serta parang tersebut, ia menyebut bukti petunjuk masih lemah.
Penangkapan tidak serta-merta bisa dilakukan terhadap saksi yang dicurigai terlibat dalam aksi perampokan tersebut, karena tidak ada jejak langsung yang mengindikasikan keterlibatan orang tersebut saat malam kejadian.
"Orang ini dari luar daerah tapi kini tinggal di sini (Trenggalek)," cetusnya.
Kesulitan dalam melacak jejak perampokan di rumah Yulianto (37) Desa Pule, Kecamatan Pule pada akhir pekan kedua bulan Mei itu, dalih Supriyanto, juga dipengaruhi tidak banyaknya jejak sidik jari di rumah korban.
Polisi juga gagal menemukan selongsong maupun proyektil balistik dari peluru yang ditembakkan perampok saat menerobos barikade mobil polisi yang melakukan penghadangan di jalur pelarian mereka di Jalan Raya Gleduk, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek.
"Tidak ada proyektil ataupun selongsong, sudah kami cari dan tidak ketemu. Penembakan ini masih diteliti lagi apakah berasal dari senjata perampok atau lainnya, karena posisi kaca mobil patroli yang tertembak tidak berhadapan langsung dengan kendaraan para pelaku," kata dia.
Kendati mengaku kesulitan dan menyatakan belum ada perkembangan berarti, Supriyanto menyebut kasus perampokan di Trenggalek dan Tulungagung yang terjadi secara beruntun pada Minggu (11/5) dan Senin (12/5) di hari adalah identik.
Ia bahkan sangat yakin pelaku di dua TKP ini sama, mengacu pada pola gerakan, modus serta cara mereka beraksi, menjarah dan membawa kabur barang hasil jarahan.
"Kami sedang berkoordinasi dengan jajaran Polres Jombang yang berhasil meringkus seorang residivis pencurian dengan kekerasan di sana, sebab pelaku ini juga menggunakan bom ikan (bondet) sama seperti biasa dibawa pelaku perampokan asal wilayah Timur," ujarnya.
(KR-DHS/C004)