Malang (ANTARA News) - Upaya pengamanan makin diperketat dalam laga lanjutan Liga Super Indonesia yang mempertemukan tuan rumah Arema Cronus Indonesia Malang, Jawa Timur, dengan Persib Bandung, di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Minggu (25/5).

Panitia pelaksana pertandingan (panpel) Arema Abdul Haris, Minggu, mengatakan untuk pertandingan normal, personel keamanan yang diturunkan maksimal 750 orang.

Saat Arema menjamu Persib, personel keamanan yang diturunkan mencapai 750 orang karena dikhawatirkan tensi pertandingan bakal panas.

"Selain rivalitas kedua tim, Aremania (pendukung Arema) diperkirakan juga akan memenuhi Stadion Kanjuruhan, bahkan mungkin bisa memecahkan rekor dengan penonton terbanyak," ujarnya.

Menurut dia, yang menjadi perhatian panpel bukan hanya pengamanan di dalam stadion (alapangan) dan penonton), tapi juga di luar stadion, termasuk jalur bagi tim yang akan masuk atau keluar stadion.

Ia mengakui pengamanan yang diberlakukan tim tamu berbeda dengan sebelum-sebelumnya karena Persib Bandung memiliki rivalitas cukup tinggi, termasuk di kalangan suporter.

"Pengamanan ekstra ini hanya sebagai antisipasi saja dan harapan kami tidak ada sesuatu yang mengkhawatirkan," tegasnya.

Selain pengamanan di kalangan suporter yang amsuk stadion diperketat, pengamanan bagi tim juga super ketat, sebab berangkat dan pulang para pemain Persib Bandung dari stadion ke hotel pun juga dikawal ketat.

Kendaraan bagi para pemain yang digunakan adalah baracuda atau kendaraan lapis baja.

Kendaraan baracuda, lanjutnya, hanya berfungsi untuk perlindungan pemain saja karena pasti akan banyak Aremania yang datang ke stadion untuk menonton "big match" ini.

Panpel juga menyediakan layar besar di luar stadion agar penonton yang tidak bisa menyaksikan langsung pertandingan di dalam stadion, bisa menyaksikannya di luar stadion.

Sementara itu manajemen Arema mengimbau Aremania untuk tertib saat menonton laga panas tersebut. "Saya berharap Aremania tertib dan tidak melakukan pelanggaran yang menyebabkan sanksi bagi tim," tegas CEO Arema Iwan Budianto.

Iwan mengatakan saat Arema bertandang ke markas Persib pada putaran pertama lalu, suporter Persib memang sempat memprovokasi Kurnia Meiga.

Akibatnya, provokasi itu berujung pada pemberian sanksi larangan bermain untuk kiper Arema.

"Jangan ada balas dendam pada pemain Persib seperti yang dialami Meiga saat laga di Bandung beberapa waktu lalu. Saya harap Aremania tetap tertib dan menjunjung tinggi sportifitas, kita buktikan kalau Aremania adalah suporter yang sportif," tandasnya.

Pada saat dijamu Persib Bandung pada putaran pertama (13/4), tim Arema juga menggunakan kendaraan taktis (rantis), sehingga pemain dan official Arema bisa selamat dari lemparan botol air mineral dan batu.